Sopir Penabrak Petugas SPBU Di Ogan Ilir Terancam Penjara 4 Tahun

Sopir Penabrak Petugas SPBU Di Ogan Ilir Terancam Penjara 4 Tahun

M Nasir Ibrahim Sopir yang merupakan tersangak Tewasnya Petugas SPBU Di Indralaya, Ogan Ilir-Foto : Isro-PALPOS.ID

INDRALAYA,PALPOS.ID - Masih ingat kejadian mengenaskan yang menewaskan petugas SPBU di Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir tempo hari.

Diketahui pengemudianya adalah M Nasir Ibrahim, Pria berusia 58 tahun asal daera Pideie Provinsi Aceh.

Saat ini polisi telah menetapkan status tersangka kepadanya. Kapolsek Indralaya, AKP Herman Romlie mengatakan ditetapkanya tersangka terhadap sang sopir merujuk kepada pasal 359 KUHP. Karena kelalaianya mengakibatkan orang lain meninggal dunia.

"Ancamanaya maksimal 4 tahun penjara," ungkap Herman kepada awak media. Selasa,9 Mei 2023.

Herman menegaskan, dalam perkara ditangani oleh Polsek indralaya dikarenakan lokasi kejadianya di SPBU bukan di jalan raya yang menjadi kewenangan Sat Lantas.

Hal itu sebagaimana amanat Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), kategori lakalantas terjadi di jalan raya, bukan area khusus seperti SPBU.

"Jadi ini sebuah kelalaian, pelaku ini ngantuk, kelelahan sehingga terjadilah peristiwa yang tidak di inginkan tersebut," jelasnya.

Adapun Sopir, M Nasir mengaku kelelahan sehingga fokusnya berkurang. Akibatnya bus yang dikemudikanya itupun menghantam tubuh korban.

"Pandanagan saya gelap, akibat kelelahan. Pikiran saya juga kosong waktu itu," terangnya.
 
Sebelum akhinya menabrak korban, tersangka mengaku sempat menghentikan bus yang dikemudikanya itu beberapa detik.

"Saat itu mau isi solar, berhenti disitu. Karena habis saya maju. Bus condong ke kanan secara tak sengaja menabrak korban yang sedang jaga bagian BBM Partamax," beber dia.

"Saya tidak lihat, pandangan kosong. Saya tidak sadar tabrak orang," ungkap tersangka.

Pelaku mengaku baru mengetahui korban yang tertabrak oleh busnya setelah di teriaki warga dan oengendara di SPBU tersebut.

Kemudian dirinya di minta mundur oleh warga. Bahakan Nasir mengaku ada yang melempar bus yang di kemudikanya hingga kacanya pecah.

"Sempat mau dihakimi, beruntung ada petugas polisi," akui Nasir.

Nasir mengaku mengemudikan mus akap jurusan Aceh-Bandung itu mengantikan temanya ketika sampai di Betung, Banyuasin sebelum akhinya terjadi peristiwa berdarah tersebut

"Biasnaya saya bawa mobil juga, sudah sempat ingirahat tapi masih lelah," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpos.id