Nusa Utara Permata di Sulawesi Utara, Dikenal Kaya Rempah, Surga Pariwisata, dan Tambang Emas
Pemekaran Wilayah Sulawesi Utara: Daerah Otonomi Baru Provinsi Bolmong Raya Menuju Pelayanan Lebih Baik.-Palpos.id-Foto : Tangkapan Layar Youtube @abbad skycity
Serat Abaka dapat dijadikan komoditas ekspor sebagai bahan baku pembuatan tali tambang kapal, karpet, dan lainnya.
Potensi serat Abaka ini menjadi perhatian pemerintah sebagai penghasil devisa di masa depan.
Meski terletak di kepulauan, namun Nusa Utara sudah masuk internet jaringan 4G. .
Nusa Utara juga menyimpan banyak potensi pariwisata dan kekayaan biota hingga cadangan emas.
Potensi pariwisata tersebut terdapat di Kabupaten Sangihe.
Kabupaten ini berasal dari pemekaran Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud pada tahun 2000.
Sangihe terdiri dari atas 105 pulau, di mana 27 pulau berpenghuni dan 78 pulau tidak berpenghuni.
Sangihe yang memiliki 15 kecamatan beribukota di Tahuna.
Kabupaten Kepulauan Sangihe memiliki kekayaan alam berupa gunung api bawah laut yaitu Gunung Api Banua Wuhu di Pulau Mahengetang dan 6 Gugusan Gunung Api Kawio Barat.
Wilayah kepulauan itu juga dihuni berbagai macam hewan, anggrek, kupu-kupu, serta biota bawah laut.
Terdapat pula burung langka Seriwang Sangihe atau yang disebut masyarakat lokal sebagai Manu' Niu.
Selain itu, wilayah Kepulauan Sangihe juga mengandung kekayaan alam berupa emas yang jumlahnya diperkirakan mencapai ratusan ribu ons.
Berdasarkan hasil eksplorasi perusahaan di Binebas dan Bowone, menurut sumber daya terunjuk terdapat potensi 114.700 ons emas dan 1,9 juta ons perak.
Sementara itu, menurut keterangan resmi dari PT Tambang Mas Sangihe (TMS), wilayah Kepulauan Sangihe menyimpan sumber daya terunjuk sebesar 3,16 juta ton dengan kadar emas 1,13 gram per ton (g/t) dan perak 19,4 g/t.
Sementara daya tarik keindahan dunia bawah laut, seperti biota bawah laut dan terumbu karang yang menjadi core attraction.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: