JKN Mendadak Tidak Aktif Saat Digunakan, Dewan Minta BPJS Lakukan Hal Ini

JKN Mendadak Tidak Aktif Saat Digunakan, Dewan Minta BPJS Lakukan Hal Ini

Ilustrasi KIS.-Foto: Yati-

LUBUKLINGGAU, PALPOS.ID - Kartu Indonesia Sehat atau disingkat KIS, mendadak tidak aktif saat akan digunakan berobat ke Rumah Sakit. Persoalan ini sudah sering dikeluhkan warga di Kota Lubuklinggau. 

Baru-baru ini persoalan serupa kembali dikeluhkan warga, bahkan seorang warga sampai mengadu ke DPRD Lubuklinggau.

"Ya persoalan ini sudah sering terjadi, bahkan sudah sangat memusingkan kepala," ungkap Wakil Ketua DPRD Lubuklinggau Hambali Lukman, kepada Palembang Pos, baru-baru ini.

BACA JUGA:Wow, Dua Perwira dan Puluhan Anggota Polres Muba Naik Pangkat

Soalnya lanjut Hambali, peserta BPJS yang terdaftar melalui Jaminan Kesehatan Negara (JKN) baik yang dibayarkan pusat ataupun pemerintah daerah tidak bisa berobat menggunakan BPJS.

"Peserta/pemegang kartu KIS tidak tahu kalau kartu mereka tidak aktif dan baru tahu ketika akan berobat," jelas Hambali.

Ironisnya, saat kartu diaktifkan kembali peserta harus menunggu 14 hari untuk bisa menggunakannya. Sementara dari pihak rumah Sakit hanya memberikan waktu 1x24 jam.

BACA JUGA:Tekan Kebocoran PAD, Ini Yang Dilakukan Dishub OKU

"Kasihan warga yang tidak mampu, lantas apa peran BPJS sendiri sebagai lembaga jaminan sosial, kalau ternyata peserta yang berobat tidak bisa menggunakan BPJS," tegas Hambali. 

Lebih lanjut Hambali menegaskan, jika menunggu waktu 14 hari peserta/warga baru bisa berobat, artinya warga dalam kondisi darurat tidak bisa ditolong lagi. 

Untuk itu lanjut Hambali, pihaknya meminta agar ada kebijakan dari BPJS untuk memberikan kemudahan bagi peserta/warga yang berobat. 

BACA JUGA:Pembangunan Gedung MPP OKU Ditargetkan Rampung Desember 2023

Selain itu tambahnya, BPJS harus melakukan sosialisasi terhadap status aktif/tidak aktif kepesertaan BPJS, agar peserta/pengguna kartu JKN/KIS bisa tahu.

"Selama ini tidak ada peserta yang tahu jika kartu mereka sudah tidak aktif lagi," ujar Hambali. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: