Dinkes OKU Tangani 1.411 Kasus Diare

Dinkes OKU Tangani 1.411 Kasus Diare

Kepala Bidang Pencegahan dan Penataan lingkungan Hidup Dinas Kesehatan OKU Andi Prapto. Eko/Palpos.id--

BATURAJA, PALPOS.ID - Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) sepanjang tahun 2023 menangani sebanyak 1.411 kasus penyakit diare yang dialami masyarakat di wilayah itu.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan OKU, Andi Prapto, Rabu (6/9) mengatakan bahwa angka kasus diare di daerahnya tergolong tinggi dimana tercatat selama tujuh bulan terakhir mencapai 1.411 kasus.

"Pada periode Januari-Juli 2023 tercatat sebanyak 1.411 kasus diare yang kami tangani melalui 18 puskesmas di Kabupaten OKU," katanya.

Menurut dia, tingginya angka kasus tersebut disebabkan karena musim kemarau yang berdampak pada kebutuhan air bersih masyarakat menjadi berkurang hingga memicu penyebaran diare.

Apalagi, sebagian besar masyarakat khususnya di wilayah pedesaan selama ini mengandalkan air Sungai Ogan untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk dikonsumsi dimana saat kemarau debit dan kualitasnya berkurang.

Ditambah lagi budaya membuang sampah di Sungai Ogan yang dilakukan oknum warga membuat kualitas air sungai menjadi semakin buruk.

Hanya saja, kata dia, meskipun kasus diare di Kabupaten OKU tergolong tinggi, namun sejauh ini masih dilevel aman karena seluruh pasien yang menderita penyakit tersebut dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan.

Sebagai upaya antisipasi diare agar tidak kembali menyebar, saat ini Dinas Kesehatan OKU menggencarkan sosialisasi tentang pentingnya menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Melalui tenaga kesehatan di seluruh puskesmas di Kabupaten OKU pihaknya mengedukasi masyarakat agar menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari penyebaran berbagai penyakit, termasuk diare.

PHBS ini seperti menjaga lingkungan sekitar agar tetap bersih, termasuk tidak menggunakan air sungai untuk dikonsumsi selama musim kemarau.

"Kalaupun terpaksa harus dimasak terlebih dahulu dan dipastikan benar-benar sudah matang sebelum dikonsumsi," ujarnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: