Mengenang Nostalgia Jejak Masa Kecil

PALEMBANG, PALPOS.ID - Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan tren mainan modern, mari kita berjalan kembali ke belakang, menuju zaman kecil yang penuh kenangan.

Salah satu mainan yang mungkin sudah jarang terdengar namanya di era sekarang adalah "dakocan", meskipun sederhana, namun mainan ini memiliki daya tarik tersendiri bagi anak-anak di masa lalu.

Dakocan, yang juga dikenal sebagai kuda-kudaan kayu atau kuda goyang, adalah mainan yang cukup populer di kalangan anak-anak pada tahun 80-an hingga awal 2000-an.

BACA JUGA:Asal Usul Kue Lumpang Palembang : Tradisi yang Terukir dalam Sejuta Rasa

Mainan ini terdiri dari balok kayu yang membentuk tubuh kuda dengan empat kaki dan pegangan di bagian atas sebagai tempat anak-anak duduk.

Sederhana dalam desainnya, dakocan mampu menciptakan kegembiraan yang luar biasa di antara generasi masa lalu.

Dalam kenangan masa kecil, bermain dakocan bukan hanya sekadar aktivitas biasa, tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat.

BACA JUGA:Anak-Anak Kembali Tertarik pada Permainan Tradisional Ketapel

Tempat bermain yang umum adalah halaman rumah, gang kecil di antara rumah-rumah, atau taman-taman kecil di sekitar kompleks perumahan.

Setiap kali matahari bersinar terang, anak-anak dengan antusias berkumpul untuk berlomba-lomba menjadi joki di atas dakocan kesayangan mereka.

Salah satu keunikan dakocan adalah bahan bakunya yang sederhana, dibuat dari kayu dengan pegangan yang dapat digenggam dengan mudah, dakocan memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk merasakan sensasi mengendarai kuda, meskipun hanya sekadar mainan.

BACA JUGA:Permainan Bola Bekel: Warisan Klasik yang Terus Berkembang

Keberadaan dakocan memupuk kreativitas anak-anak, karena mereka dapat merancang perlombaan, menciptakan lintasan, dan bahkan mengadakan turnamen dakocan di lingkungan tempat tinggal mereka.

Salah satu momen puncak kegembiraan anak-anak adalah saat mengadakan turnamen dakocan, lingkungan yang biasanya sepi menjadi hidup dan riuh rendah ketika anak-anak berkumpul untuk menunjukkan kecepatan dan keterampilan mereka dalam mengendalikan dakocan.

Sumber: