Penemuan Gen Biru pada Ikan Hias Manfish, Kisah Perjalanan Ken Kennedy

Penemuan Gen Biru pada Ikan Hias Manfish, Kisah Perjalanan Ken Kennedy

Penemuan Gen Biru pada ikan hias Manfish, kisah perjalanan Ken Kennedy.-@tangkapan layar medsos-

UNIIK, PALPOS.ID - Gen biru pada ikan hias Manfish (Pterophyllum scalare) ternyata telah muncul di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia, pada tahun 1990-an.

Awalnya, mutasi gen ini tersembunyi dalam genotipe ikan hias Manfish varian platinum.

Pada saat itu, sedikit yang menduga bahwa fenotipe platinum merupakan hasil dari kombinasi antara gen kuning emas dan gen biru.

BACA JUGA:Cantiknya Ikan Molly, Bisa Bikin Mata Berbinar-Binar dan Hati Bergetar Kagum

Banyak pembudidaya ikan hias Manfish mengira bahwa varian platinum berasal dari mutasi ikan Manfish Gold, mengingat banyak ikan Manfish gold yang memperlihatkan gradasi warna dari kuning emas ke putih dari bagian punggung ke bawah.

Namun, mutasi gen biru pada ikan Manfish secara tidak sengaja ditemukan oleh Ken Kennedy di Manila, Filipina, pada tahun 2005.

Meskipun bukan seorang aquarist profesional, Ken memiliki pengalaman dalam memijahkan ikan hias sejak masa sekolah.

BACA JUGA:Belum Banyak yang Tahu Ikan His Cantik dan Menawan Ini Adalah Asal Perairan Sumatra

Hasil pemijahannya dijual ke toko-toko ikan hias di sekitar rumahnya.

Ayahnya, F Earl Kennedy, dikenal sebagai eksportir ikan laut pertama dari Filipina, dan keluarga Kennedy memiliki sejarah yang kaya dalam bidang perikanan.

Ken Kennedy meraih gelar sarjana biologi dari University of Oregon, Amerika Serikat, dan setelah lulus, ia kembali ke Filipina dan terlibat dalam proyek penataan wisata petualangan di Ugong Rock, Taman Nasional Sungai Bawah Tanah di Puerto Princesa.

BACA JUGA:Kecantikan Langka Ikan Cupang Black Samurai, Miliki Warna Yang Memikat dan Misterius

Setelah proyek tersebut selesai, Ken kembali ke Manila pada tahun 2001 dan mulai aktif dalam budidaya ikan hias Manfish di rumahnya. Itulah awal dari perjalanan penemuan gen biru ini.

Kembali ke hobi lamanya, Ken ingin mencetak Manfish varian Koi, yang memiliki corak warna mirip dengan ikan Koi dari Jepang yang sedang tren saat itu.

Dia mulai mengumpulkan beberapa indukan ikan hias Manfish gold marble (tricolor) dan albino.

Pada tahun 2004, adik perempuannya melihat ikan Manfish Platinum di sebuah toko ikan hias dan menawarkannya kepada Ken. Meskipun awalnya menolak, Ken akhirnya menerima tawaran adiknya.

Setelah dipelihara selama beberapa minggu, Ken melakukan persilangan antara Manfish Platinum dengan Manfish albino yang membawa variasi gen yang tidak terlihat pada fenotipenya.

Melalui inbreeding di antara anak-anak hasil persilangan pertama (F1), pada F2 muncul beberapa ekor ikan hias Manfish biru dalam berbagai variasi.

Ikan-ikan Manfish yang dikembangkan oleh Ken Kennedy ini antara lain dikenal dengan sebutan Blue Silver, Blue Marble, Blue Smokey, dan Black Pinoy.

Ken memperkenalkan ikan-ikannya ke forum penghobi ikan Manfish di internet yang berbasis di Amerika Serikat.

Ini memicu diskusi dan perdebatan di seluruh dunia tentang mutasi gen biru pada ikan Manfish.

Para aquarist dari seluruh dunia berlomba-lomba untuk mendapatkan varian baru ini langsung dari tangan Ken Kennedy.

Perdebatan soal eksistensi gen biru berhenti setelah The Angelfish Society (TAS) mengakui temuan Ken Kennedy.

Pengumuman ini disampaikan oleh Leslie James, ketua Komite Standar TAS dalam buletin FinTAStic edisi September 2013.

TAS juga menetapkan gen biru sebagai gen resesif dengan kode (pb) dan menempatkannya dalam lokus tersendiri dalam kromosom ikan hias Manfish.

Kode (pb) merupakan kepanjangan dari Philippine Blue, dan gen biru baru terekspresikan pada fenotipe dalam kondisi homozigot.

Para penghobi ikan hias Manfish akhirnya menyadari bahwa gen biru sudah lama muncul, tetapi tersembunyi dalam varian Platinum.

Di Amerika dan Eropa, varian biru solid muncul dalam jumlah terbatas dan hanya dimiliki oleh kolektor tertentu dengan harga yang mencapai jutaan rupiah.

Fenotipe biru solid muncul dari kombinasi gen biru dengan gen-gen lain yang sangat kompleks, yang kemungkinan besar belum termasuk dalam galur murni, sehingga sulit untuk diperbanyak.

Jika ikan hias Manfish biru sulit dicari, kita bisa mendapatkan gen biru dengan menyilangkan Manfish Platinum (g/g, pb/pb) dengan Manfish Silver (+/+).

Sebagai catatan, di Indonesia, Manfish Silver sering disebut dengan nama Manfish BW dan Manfish Altum, padahal ketiganya memiliki perbedaan.

Manfish Silver adalah sebutan untuk Manfish wild type dengan kode gen (+/+).

Hasil persilangan Manfish Platinum dengan Silver akan melahirkan 100 persen anakan (F1) dengan fenotipe silver, tetapi semua anakan F1 membawa satu gen kuning emas (g), satu wild type (+), dan satu gen biru Filipina (pb), dengan genotipe (g/+, +/+, pb/+).

Dengan beberapa kali inbreeding di antara keturunan F1 dan seterusnya, gen (pb) dapat diisolasi untuk menghasilkan anakan dengan kombinasi gen Blue Silver.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: