Motor Mendadak Mogok, Puluhan Warga Datangi SPBU Patih Galung
Puluhan warga datangi SPBU Patih Galung-Foto: Prabu-
PRABUMULIH, PALPOS.ID - Puluhan warga kota Prabumulih Sumatera Selatan, mendatangi BBM di SPBU 24 311125 atau yang lebih dikenal dengan SPBU Patih Galung, Selasa, 13 Agustus 2024, sekitar pukul 08.39 WIB.
Warga tersebut mendatangi SPBU di Jalan Jendral Sudirman, Kelurahan Patih Galung, Kecamatan Prabumulih Barat tersebut untuk menuntut tanggung jawab dari pihak pengelola SPBU setelah motor mereka mogok akibat mengisi BBM jenis pertalite di tempat tersebut.
Kedatangan puluhan warga tersebut menimbulkan keributan di SPBU Patih Galung.
Perdebatan antara warga dan pegawai SPBU terjadi.
BACA JUGA:Gelapkan 14 LPG Bernilai Rp 3,2 Juta, Sopir Asal OKU Ditangkap Team Macan RKT
BACA JUGA:Curi AC dan Kipas Angin, Seorang Pria di Prabumulih Dijebloskan Unit Pidum ke Jeruji Besi
Namun setelah dilakukan pengecekan lebih lanjut dengan mengeluarkan BBM dari tangki motor warga, terbuktilah bahwa BBM yang diisi benar-benar bercampur dengan air.
Hal ini menunjukkan bahwa kualitas BBM yang dijual oleh SPBU tersebut diragukan.
Setelah mengetahui fakta bahwa BBM yang disalurkan oleh SPBU Patih Galung bermasalah, pihak SPBU akhirnya meminta data para warga yang mengalami kerusakan pada motor mereka akibat BBM tersebut.
Masalah ini menjadi sorotan masyarakat kota Prabumulih, yang merasa kecewa dengan pelayanan SPBU yang seharusnya memberikan layanan yang berkualitas dan memastikan kualitas BBM yang dijual kepada konsumen.
BACA JUGA:Tiga Saksi Dihadirkan Dalam Sidang Penipuan Jual Beli Emas Murni di Ogan Ilir
BACA JUGA:Sempat DPO, Pelaku Pencurian Hewan Ternak di Desa Belandang Dibekuk
Menurut Darman, salah seorang warga yang mengalami mogok motor pasca mengisi minyak di SPBU tersebut motornya moengalami mogok di jalan.
"Saya merasa sangat kecewa dengan pelayanan SPBU ini. Motor saya mogok hanya beberapa kilometer setelah mengisi BBM di sini. Setelah dilakukan pengecekan, baru diketahui bahwa BBM yang diisi bercampur dengan air. Ini merugikan bagi kami sebagai konsumen yang percaya dengan kualitas produk yang dijual," ungkap Darman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: