Diskominfo dan KPID Sumsel Ajak Masyarakat Cerdas Bermedia dan Jauhi Judi Online

Diskominfo dan KPID Sumsel Ajak Masyarakat Cerdas Bermedia dan Jauhi Judi Online

Kepala Diskominfo Sumsel Rika Efianti SE MM menyampaikan materi dalam acara literasi dan sosialisasi tentang langkah bijak memilih media serta bahaya judi online, di SMA Negeri 1 Lempuing OKI, Rabu (25/9).--ist

PALEMBANG, PALPOS.ID - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) bersama Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumsel mengajak masyarakat untuk cerdas dalam bermedia dan menjauhi judi online.

Ajakan tersebut disampaikan dalam acara literasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang perlunya langkah bijak memilih media serta bahaya judi online. Acara berlangsung di SMA Negeri 1 Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering  Ilir, Rabu  (25/9).

Acara diikuti lebih kurang 100 peserta terdiri dari perwakilan siswa, dewan guru serta anggota RAPI Kabupaten OKI. 

Bertindak sebagai pemateri Kepala Dinas Kominfo Provinsi Sumsel Rika Efianti SE MM, Wakil Ketua KPID Sumsel Hasandri Agustiawan dan Koordinator Bidang Kelembagaan KPID Sumsel M Yul Fajrin. 

Turut hadir dalam acara, Ketua KPID Sumsel Herfriady MA, Kepala SMA Negeri 1 Lempuing Kartinah, SPd MPd dan Komisioner KPID Sumsel Abdullah A Rafa. 

Kepala Diskominfo Sumsel Rika Efianti dalam arahannya mengatakan, kemajuan teknologi yang masif membuat para pengguna dihadapkan pada dua pilihan. 

Disatu sisi jika teknologi dimanfaatkan secara bijak maka akan menghasilkan hal positif yang bermanfaat bagi banyak orang.  Disisi lain jika dimanfaatkan untuk kepentingan dan keuntungan pribadi atau kelompok maka akan merugikan orang lain. 

Menurutnya, judi online sudah semakin memasuki tahap yang mengkhawatirkan. Tidak hanya di kalangan usia dewasa, judi online juga merambah hingga ke usia anak sekolah. Tidak hanya membahayakan diri sendiri, judi online juga berdampak merugikan ke lingkungan masyarakat baik materi dan mental.

"Begitu juga dengan judi online yang sengaja dibuat dan disebar di dunia maya untuk mendapatkan banyak korban.  Aplikasi judi online dibuat semenarik dan semudah mungkin untuk diakses.  Jika kita tidak bijak memilah aplikasi yang harus diklik, kita dapat dengan mudah terjerat dalam judi online. Dari mulai coba-coba, penasaran, pengaruh lingkungan menjadi alasan mengapa seseorang terjerat judi online,” ujar Rika. 

Rika menambahkan, upaya Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan selain sosialisasi bahaya judi online kepada para pelajar dan masyarakat, baik di Kota Palembang dan Kabupaten lainnya, juga membuat infografis yang ditayangkan di media sosial, spanduk maupun baleho. 

Sementara itu, pemateri dari KPID Sumsel Hasandri Agustiawan mengingatkan kepada para peserta sosialisasi,  untuk lebih mengedepankan pertimbangan yang matang saat menikmati tayangan yang berasal dari media. 

Disebutkannya, serbuan media baru berupa media sosial harus disikapi dengan penuh ketelitian agar tidak menjadi korban dari berita-berita yang belum jelas, hoax dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.  

“Kita harus menjadi remot kontrol bagi keluarga kita, diri kita untuk memilah media mana yang harus kita tonton,” ujar Sandri.

Senada, Koordinator Bidang Kelembagaan KPID Sumsel Yul Fajrin, menyoroti tentang dampak negatif dan ancaman media baru yang sangat masif saat ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: