Pergerakan Bursa Saham Global Sepekan Dipengaruhi Beberapa Sentimen

Pergerakan Bursa Saham Global Sepekan Dipengaruhi Beberapa Sentimen

Pergerakan bursa saham global dan domestik sepanjang pekan lalu dipengaruhi oleh sejumlah faktor, mulai dari kinerja sektor teknologi di Wall Street hingga kebijakan fiskal China yang mendukung pertumbuhan ekonomi-foto:dokumen palpos-

BISNIS, PALPOS.ID - Dikatakan Kepala Bursa Efek Indonesia, Kanwil Palembang Haris, jika hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal antaralain:

Ketiga indeks utama Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Jumat (3/1). Sektor teknologi menjadi pendorong pada penguatan Wall Street akhir minggu kemarin.

Saham produsen chip Nvidia meningkat signifikan 4,7%, sementara saham Super Micro Computer, melesat 10,9%.

Kedua perusahaan ini diuntungkan oleh investasi berkelanjutan dalam teknologi kecerdasan buatan (AI).

BACA JUGA:Begini Cara Mendapatkan Diskon Indibiz Paket HSI Unlimited Bisnis: Solusi Digital untuk UKM

BACA JUGA:Tatap 2025, BSI Targetkan 10 Juta Pengguna BYOND by BSI

Selain itu, Microsoft turut berkontribusi terhadap sentimen positif tersebut dengan pengumuman rencana investasi sebesar USD80 miliar untuk pusat data berteknologi AI pada tahun 2025.

Kenaikan pada Jumat (3/1) berhasil mengakhiri tren penurunan lima hari berturut-turut untuk Nasdaq dan S&P 500.

Gubernur The Fed Bank of Richmond, Tom Barkin, meyakini bahwa tingkat suku bunga saat ini masih cukup restriktif untuk menurunkan inflasi AS di tahun 2025.

Inflasi saat ini masih belum mencapai target yang ditetapkan sehingga The Fed masih memiliki pekerjaan rumah meskipun tidak perlu mempertahankan suku bunga kebijakannya seketat sebelumnya.

BACA JUGA:Pasti Cuan, Begini Cara Budidaya Ikan Nila di Kolam Terpal

BACA JUGA:Promo Spesial! Cara Mudah Dapatkan Saldo DANA Gratis Rp120.000 Hari Ini

Adapun selama setahun terakhir ini pertumbuhan ekonomi AS tercatat lebih kuat dengan tingkat inflasi yang sedikit lebih tinggi daripada perkiraan para pejabat The Fed.

Akan tetapi, upaya The Fed sejauh ini untuk menekan tingkat inflasi belum berdampak secara signifikan terhadap pelemahan pasar tenaga kerja AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: