Presiden Prabowo Hapus Kuota Impor, Pengamat : Berisiko Ancam Kedaulatan Produksi

Dr MH Thamrin MSi/ Pengamat Kebijakan Publik--
PALPOS.ID - Pemerintah pusat kembali mengeluarkan kebijakan yang punya resiko.
Dimana Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan pernyataan tegas yang mengejutkan banyak pihak dalam dunia perdagangan dan ekonomi nasional.
Dalam rapat koordinasi bersama para menteri ekonomi dan pelaku industri, Presiden Prabowo memerintahkan penghapusan sistem kuota impor yang selama ini menjadi pengendali masuknya barang dari luar negeri ke Indonesia.
BACA JUGA:Peninjauan OPPA Banyuasin, Pusri Pastikan Pupuk Tersedia dan Distribusi Lancar
BACA JUGA:Marak Pungli di Pasar, Wako Lubuklinggau Bentuk Kembali Tim Saber Pungli
Terkait hal ini, Pengamat Kebijakan Publik, Dr MH Thamrin MSi mengatakan,
kebijakan penghapusan kuota impor sebenarnya terkait dengan situasi global saat ini terutama pasca kebijakan Trump 2.0.
"Memang benar, dunia saat ini sedang menghadapi babak baru dari gelombang proteksionisme. Kebijakan tarif tinggi oleh Presiden Trump versi 2.0 menimbulkan serba ketidakpastian dan bisa memicu kembali perang dagang besar, terutama antara Amerika Serikat dan Tiongkok, " ujar Thamrin.
BACA JUGA:Pembinaan dan Pemberdayaan UMKM Tanggung Jawab Bersama
BACA JUGA:Komitmen Lestarikan dan Majukan Adat Istiadat Asli Muara Enim
Dalam konteks inilah lanjut Thamrin, Presiden Prabowo tampaknya ingin mengambil posisi berbeda: yaitu menunjukkan bahwa Indonesia tetap terbuka terhadap perdagangan global.
Namun demikian, strategi membuka impor secara bebas juga bukan tanpa risiko besar, apalagi jika dilakukan secara serentak dan tanpa perlindungan terhadap sektor dalam negeri.
"Di saat negara-negara lain sedang menutup diri dan mengamankan produksi domestik mereka, Indonesia justru membuka keran impor lebar-lebar. Ini bisa menciptakan asimetri dan kerentanan struktural dalam jangka panjang. Artinya, membuka impor tanpa kuota harus dilakukan secara selektif, bertahap, dan terukur, " tandas Thamrin.
BACA JUGA:KAI Selamatkan Puluhan Juta Barang Penumpang Yang Tertinggal di KA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: