Pemekaran Wilayah Sumatera Barat: Usulan Pembentukan 10 Kabupaten dan Kota Baru Terus Diperjuangkan

Pemekaran Wilayah Sumatera Barat: Usulan Pembentukan 10 Kabupaten dan Kota Baru Terus Diperjuangkan.--Dokumen Palpos.id
PALPOS.ID - Pemekaran Wilayah Sumatera Barat: Usulan Pembentukan 10 Kabupaten dan Kota Baru Terus Diperjuangkan.
Provinsi yang terkenal akan keindahan alam, kekayaan budaya, dan sumber daya alam melimpah, kini tengah menghadapi wacana besar pemekaran wilayah Sumatera Barat.
Usulan pemekaran wilayah Sumatera Barat dengan pembentukan sepuluh daerah otonomi baru (DOB) menjadi pembicaraan hangat.
Sebab, pemekaran wilayah Sumatera Barat dianggap sebagai langkah strategis untuk meningkatkan pelayanan publik, pemerataan pembangunan, dan pengelolaan sumber daya secara lebih optimal.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Selatan: Usulan Pembentukan 13 Kabupaten dan Kota Baru Makin Kencang
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Selatan: Sejarah Panjang Kabupaten Musi Ilir Pisah dari Muba
Usulan pemekaran wilayah Sumatera Barat ini bertujuan untuk mendekatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat, terutama di wilayah terpencil yang selama ini masih minim infrastruktur.
Pemekaran wilayah Sumatera Barat diharapkan mampu menciptakan unit administratif yang lebih mandiri dan responsif terhadap kebutuhan lokal, sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi serta pembangunan sosial secara lebih merata.
Namun, langkah besar pemekaran wilayah Sumatera Barat ini tentu membutuhkan perencanaan matang dan kesiapan dari berbagai aspek, termasuk anggaran, infrastruktur, dan sumber daya manusia.
Berikut adalah penjabaran lebih rinci tentang sepuluh calon kabupaten dan kota baru dari pemekaran wilayah Sumatera Barat:
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Selatan: 9 Kecamatan Siap Bergabung Kabupaten Baru Banyuasin Timur
1. Kabupaten Pasaman Utara
Pemekaran dari Kabupaten Pasaman Barat, calon kabupaten ini mencakup enam kecamatan dengan ibu kota di Kecamatan Lembah Melintang.
Luas wilayahnya mencapai 2.274 km², dihuni oleh sekitar 203.000 jiwa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber