Laskar Simpang Dogan Juara Turnamen, Sabet Gelar Best Player dan Best Goalkeeper
 
                                    Laskar Simpang Dogan Juara Turnamen, Sabet Gelar Best Player dan Best Goalkeeper-Foto:dokumen palpos-
PALEMBANG, PALPOS.ID – Perjuangan tak pernah mengkhianati hasil. Kalimat ini tampaknya layak disematkan kepada tim futsal Laskar Simpang Dogan yang sukses meraih juara pertama pada sebuah turnamen bergengsi di Palembang.
Tidak hanya memboyong trofi utama, tim ini juga berhasil menorehkan prestasi individu dengan diraihnya penghargaan Best Player oleh Chepy dan Best Goalkeeper oleh Alfarizi.
Kemenangan ini menjadi kebanggaan sekaligus hadiah manis atas kerja keras seluruh pemain, pelatih, dan dukungan keluarga yang tak henti-hentinya memberi semangat.
Meski sempat menghadapi cuaca panas dan jadwal padat di lapangan outdoor, Laskar Simpang Dogan membuktikan ketangguhannya hingga akhirnya keluar sebagai juara.
BACA JUGA:Jingle DPMPTSP Sumsel Resmi Tercatat sebagai Hak Cipta di Kanwil Kemenkum Sumsel
BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Paparkan Potensi Sumsel di Hadapan Komite I DPD RI
Perjuangan Dua Hari Panas-Panasan
Turnamen ini berlangsung selama dua hari penuh dengan sistem gugur.
Laskar Simpang Dogan harus melakoni beberapa pertandingan berat sebelum akhirnya lolos ke babak final.
Cuaca panas yang terik di lapangan outdoor menjadi ujian tambahan, karena stamina pemain benar-benar terkuras.
BACA JUGA:Dua Daerah di Sumsel Masuk Prolegnas, Herman Deru Minta Dukungan DPD RI
BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Dorong Intensifikasi Pertanian: Sumsel Masuk Lima Besar Nasional
Pelatih Laskar Simpang Dogan, Fredy Marta, mengakui bahwa perjuangan anak asuhnya tidaklah mudah. “Alhamdulillah, perasaan sangat senang.
Dua hari main panas-panasan di lapangan outdoor akhirnya membuahkan hasil.
Tapi tentu tidak ada kata puas, karena masih banyak hal kecil yang harus dibenahi,” ucapnya kepada awak media usai pertandingan final.
Menurut Fredy, kondisi fisik pemain menjadi catatan penting. “Turnamen ini jadi evaluasi besar buat kami. PR terbesar adalah fisik anak-anak yang masih kurang saat bermain di lapangan outdoor.
BACA JUGA:Sumsel Raih Apresiasi Kementan atas Inovasi Padi Apung dan Gerakan Mandiri Benih
Mereka mudah kelelahan, padahal permainan baru berjalan setengah. Ke depan, kami harus lebih giat berlatih fisik supaya bisa tampil konsisten,” jelasnya.
Mental Baja Kunci Juara
Selain fisik, faktor mental menjadi salah satu kunci keberhasilan Laskar Simpang Dogan. Dalam beberapa laga krusial, semangat pantang menyerah pemain benar-benar terlihat.
Meski tertinggal skor di awal pertandingan, mereka mampu bangkit dan membalikkan keadaan.
Fredy menambahkan, mental juara seperti itu harus dipertahankan dan terus diasah. “Saya selalu bilang ke anak-anak, jangan cepat menyerah.
Selama peluit akhir belum berbunyi, peluang menang tetap ada. Semangat itu yang akhirnya membuat mereka bisa membawa pulang juara,” katanya.
Pesan Pelatih: Jangan Cepat Puas
Meski berhasil meraih juara, Fredy mengingatkan anak-anak asuhnya agar tidak cepat berpuas diri. “Turnamen kali ini hanyalah awal.
Masih banyak kejuaraan yang menunggu di depan. Bahkan ada gelar-gelar juara tahun lalu yang harus dipertahankan di tahun ini. Jadi, jangan sampai terlena dengan kemenangan sekarang,” tegasnya.
Ia menegaskan, tim akan meningkatkan intensitas latihan, terutama dari sisi fisik dan kekompakan.
“Target kami bukan hanya menang sekali, tapi konsisten meraih prestasi di setiap turnamen. Karena itu, latihan ke depan akan lebih keras dan terarah,” tambahnya.
Best Player: Chepy Persembahkan untuk Orang Tua
Salah satu kebanggaan Laskar Simpang Dogan pada turnamen ini adalah terpilihnya Chepy sebagai Best Player.
Gelar ini tidak datang begitu saja, karena sepanjang turnamen ia tampil menonjol dengan visi permainan yang tajam, kecepatan, dan keberanian mengambil keputusan di momen penting.
Chepy sendiri tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya. “Alhamdulillah, ini berkat doa orang tua dan arahan pelatih yang selalu menekankan kami untuk rajin berlatih serta bermain sportif.
Ucapan terima kasih saya sampaikan untuk orang tua yang selalu mendukung, juga untuk pelatih yang sudah bersusah payah melatih kami,” ucapnya dengan wajah penuh haru.
Baginya, penghargaan ini bukan semata-mata pencapaian pribadi, melainkan hasil kerja sama tim. “Kalau tanpa dukungan teman-teman, saya tidak mungkin bisa tampil maksimal.
Jadi gelar ini saya persembahkan untuk seluruh anggota tim Laskar Simpang Dogan,” tambahnya.
Best Goalkeeper: Air Mata Haru Alfarizi
Selain Chepy, kebanggaan lain datang dari sang penjaga gawang, Alfarizi, yang sukses meraih gelar Best Goalkeeper.
Penampilan impresifnya di bawah mistar gawang menjadi salah satu faktor kunci kemenangan tim. Berkali-kali ia melakukan penyelamatan penting yang membuat semangat rekan setimnya tetap terjaga.
Saat menerima penghargaan, Alfarizi mengaku sangat terharu.
“Jujur saya sampai tidak bisa berkata-kata. Rasanya benar-benar bahagia bisa membanggakan Laskar Simpang Dogan. Ini pencapaian yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya,” ujarnya.
Ia berharap prestasi ini bisa menjadi motivasi untuk seluruh tim.
“Harapan saya, tim Laskar Simpang Dogan selalu kompak dan tambah semangat latihannya. Semoga di turnamen-turnamen selanjutnya kita bisa kompak seperti di UB kemarin,” pungkasnya.
Dukungan Orang Tua Jadi Energi
Di balik prestasi besar ini, dukungan keluarga dan orang tua memainkan peran penting.
Sepanjang turnamen, banyak orang tua yang hadir langsung di pinggir lapangan untuk memberi semangat.
Sorakan mereka menjadi energi tambahan bagi para pemain muda untuk terus berjuang.
Pelatih Fredy pun mengapresiasi hal tersebut. “Saya sangat berterima kasih kepada para orang tua.
Mereka tidak hanya memberi dukungan moral, tapi juga selalu memotivasi anak-anak agar disiplin berlatih.
Dukungan seperti inilah yang membuat tim semakin kuat,” katanya.
Inspirasi untuk Generasi Muda
Kemenangan Laskar Simpang Dogan ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya.
Bahwa kerja keras, disiplin, dan semangat kebersamaan mampu membawa siapa saja meraih prestasi.
“Jangan takut bermimpi. Kalau kita mau berusaha, pasti ada hasilnya.
Tidak ada yang instan dalam olahraga. Semua butuh latihan, kerja keras, dan doa,” pesan Chepy kepada anak-anak muda yang bercita-cita menjadi atlet.
Menatap Turnamen Selanjutnya
Usai kemenangan ini, Laskar Simpang Dogan tidak ingin larut dalam euforia terlalu lama. Fredy menegaskan tim sudah menatap turnamen selanjutnya yang jadwalnya akan berlangsung dalam waktu dekat.
“Kami akan langsung kembali ke lapangan latihan. Anak-anak harus ingat bahwa kemenangan ini hanyalah permulaan.
Masih banyak tantangan yang lebih besar di depan. Saya percaya, kalau semangat dan kekompakan terus dijaga, kita bisa meraih prestasi lebih tinggi lagi,” tutupnya.
Penutup
Kemenangan Laskar Simpang Dogan bukan hanya soal trofi dan gelar individu, melainkan juga bukti nyata dari semangat juang, kerja sama tim, dan dukungan orang-orang tercinta.
Meski masih ada banyak catatan evaluasi, keberhasilan ini menjadi modal berharga untuk melangkah lebih jauh.
Dengan gelar juara 1, Best Player, dan Best Goalkeeper, Laskar Simpang Dogan kini semakin percaya diri menatap masa depan.
Mereka siap membuktikan bahwa kerja keras, disiplin, dan doa adalah kombinasi terbaik untuk meraih prestasi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
 
                        

 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                
 
                                     
                                     
                                     
                                                