Pelaku Pembunuhan Pelajar Ternyata Masih Teman Korban, Ini Kronologisnya
ampak korban Hafizelo Herlino Sopian (16) warga Rumah Tumbuh, Muara Enim di visum di kamar mayat RSUD Muara Enim.-Foto: Febi-
MUARA ENIM, PALPOS.ID - Tragis nasib Hafizelo Herlino Sopian (16), warga Rumah Tumbuh, Muara Enim ini. PALPOS.PALPOS.disway.id/listtag/37205/disway">disway.id/listtag/1800/korban">Korban ditemukan tewas dirumah kosong di Jln Pramuka III, Lorong PGRI, Kelurahan Pasar III, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, setelah berkelahi dengan inisial RDN (17) warga Jln Pramuka III, Lorong PGRI, Kelurahan Pasar III, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Rabu (28/6).
Dari informasi yang berhasil dihimpun dilapangan, aksi pembunuhan tersebut berawal pada hari Rabu (28/6) sekitar pukul 12.00 WIB. Diduga PALPOS.PALPOS.disway.id/listtag/37205/disway">disway.id/listtag/317/pelaku">pelaku RDN bersama kedua orang tuanya makan siang di tokonya yang berada di Jln Pramuka III No 370 depan Pasar Pagi Muara Enim. Setelah selesai makan siang bersama kedua orang tuanya PALPOS.PALPOS.disway.id/listtag/37205/disway">disway.id/listtag/317/pelaku">pelaku RDN pergi meninggalkan toko. Sekitar pukul 15.00 WIB, ibu PALPOS.PALPOS.disway.id/listtag/37205/disway">disway.id/listtag/317/pelaku">pelaku kembali ke rumahnya di Jln Pramuka Lorong PGRI yang rumahnya bersebelahan dengan rumah kosong milik orangtuanya.
Pada saat melintas didepan rumah kosong orangtuanya ia melihat pintu depan rumah orang tuanya dalam keadaan terbuka. Karena curiga, ia langsung masuk ke rumah orangtuanya dan melihat banyak darah di lantai dan ia melihat anaknya (PALPOS.PALPOS.disway.id/listtag/37205/disway">disway.id/listtag/317/pelaku">pelaku RDN) sedang menyiram dan mengepel lantai rumah tersebut.
BACA JUGA:Lebaran Kurban, Truk Hino Dihajar Babaranjang
Kemudian sang ibu langsung bertanya kepada anaknya perihal darah tersebut. Namun pelaku meminta ibunya untuk tidak banyak bertanya dan langsung pergi ke toko dan bertemu ayahnya. Melihat pelaku panik, sang ayah bertanya dan menanyakan ibunya dimana sambil meminta pelaku untuk tetap di toko.
Kemudian ayahnya mencoba mencaritahu ke rumahnya. Namun ditengah perjalanan pulang ia ragu dan kembali ke toko untuk memastikan pelaku. Namun ketika tiba ditoko ternyata pelaku sudah tidak ada lagi ditokonya. Lalu ayahnya pelaku kembali ke rumahnya, memeriksa rumah orang tuanya yang berada di samping rumahnya, pada saat di rumah tersebut ia melihat banyak darah di kamar belakang dan terdapat 1 unit sepeda motor Yamaha Mio BG 6317 OD warna putih, 1 unit helm merek NHK warna merah hitam, 1 unit handphone Aadroid yang terdapat darah.
BACA JUGA:Polisi Tangkap Tangan Dua Pelaku Angkut Kayu Olahan dari Hutan Produksi, Ini Barang Buktinya
Karena curiga, ia langsung memeriksa gudang yang berada di belakang rumah tersebut dan betapa kagetnya ia menemukan sosok mayat laki-laki yang berlumuran darah ditutup dengan daun pintu. Melihat hal tersebut ayah pelaku langsung melaporkan temuan tersebut secara lisan ke Polres Muara Enim. Mendapat laporan tersebut petugas langsung meluncur ke lokasi kejadian dan melakukan olah TKP serta membawa jenazah ke RSUD Dr HM Rabain Muara Enim untuk dilakukan Visum Et Revertum.
"Setelah dilakukan pemeriksaan, korban mengalami luka bacok di kepala, luka benda tumpul di bagian pungung sebelah kanan, luka bacok di tangan kiri dan luka bacok tangan sebelah kanan," ujar Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi didampingi Kasat Reskrim AKP Toni Saputra dan Kasi Humas AKP RTM Situmorang saat menggelar pers release ungkap kasus pelaku RDN di Mapolres Muara Enim, Kamis (29/6).
Adapu barang bukti yang diamankan satu bilah parang bergagang kayu dengan panjang sekitar 40 cm, satu buah batu ulek berdiameter sekitar 8 cm, 1 Unit sepeda motor Yamaha Mio warna Putih No. Pol BG 6317 OD, satu buah helm merek NHK warna hitam merah, satu unit handphone Android warna merah dan satu buah panci alumunium berukuran besar untuk menyiram air di lantai.
BACA JUGA:Jajakan Anak dibawah Umur pada Pria Hidung Belang, IRT diamankan
Dari pemeriksaan, kata Kapolres, sebelum kejadian pelaku sempat menelpon korban melalui Whastapp dengan modus berpura-pura untuk menagih hutang. Lalu sekitar pukul 14.10 WIB korban datang kerumah pelaku tepatnya dirumah nenek pelaku yang kosong. Kemudian pelaku mengajak korban berpura-pura untuk mengangkat barang-barang. Setelah posisi korban membelakangi, pelaku langsung memukul korban menggunakan tangan kosong dan terjadilah perkelahian.
Pada saat keduanya bergulat lemari di gudang tersebut sempat menimpa mereka. Ketika mulai terdesak pelaku melihat batu di lemari yang menimpa merek tersebut. Namun sebelumnya korban mengambil batu lebih dulu ternyata berhasil direbut pelaku dan langsung memukulkan batu tersebut sebanyak empat kali kearah wajah korban.
Masih dikatakan Kapolres, akibat pukulan tersebut korban limbung dan berupaya melarikan diri kearah pintu keluar. Melihat upaya korban melarikan diri, pelaku pun mengejarnya dan secara tidak sengaja melihat sajam jenis parang yang terletak di dapur.
Sebelum korban menggapai pintu keluar dikarenakan berjalan sempoyongan, pelaku menarik baju sweater korban dan menggeretnya kembali ke dalam kamar tempat perkelahian sebelumnya sambil mengibaskan pisau parang sebanyak 14 kali kearah korban.
Korban sempat menangkis sebanyak 2 kali sehingga menyebabkan tangan korban terluka. Kemudian parang ia kibaskan ke arah kepala dan leher korban sehingga korban tidak berdaya dan langsung menggeret korban ke rumah bagian belakang di tumpukan barang-barang dan menutupinya menggunakan pintu yang sudah tidak terpakai lagi.
"Pelaku hendak melarikan diri. Namun ketika melihat di cermin badannya banyak darah, ia segera mandi dan melepaskan pakaian," ujarnya.
Masih dikatakan Kapolres, usai mandi dan berganti pakaian, pelaku langsung memasukkan motor korban ke dalam rumah kosong dan handphone korban yang sebelumnya di kamar gudang dipindahkan ke atas lemari dan membersihkan ceceran darah dilantai dengan menggunakan panci.
Pada saat membersihkan darah tersebut tiba-tiba ibu pelaku masuk ke rumah kosong tersebut dan menanyakan apa yang dikerjakan pelaku. Tetapi dijawab pelaku tidak ada dan malah menyuruh ibunya pergi ke toko. Namun ibu pelaku histeris karena melihat banyak darah, dan pelaku langsung berlari ke toko yang berada didekat rumah.
Melihat pelaku panik, ayah pelaku sempat bertanya dimana ibu pelaku, dan dijawab pelaku ada dirumah. Kemudian ayah pelaku langsung pulang kerumah untuk mengecek, dan pada saat ayah pelaku dalam perjalanan hendak pulang ia pun melarikan diri ke rumah kerabatnya dan minta diantarkan ke lapangan di depan kampus serasan Dusun Muara Enim.
Setibanya di Dusun Muara Enim dan duduk bersama teman-temannya lalu meminjam motornya untuk melarikan diri. "Pelaku kita tangkap ketika akan melarikan diri. Sebenarnya ia sudah berlari namu karena kehabisan uang ia kembali lagi. Pada saat kembali pelaku kita tangkap," pungkasnya.
Adapun motif pelaku, kata Kapolres, untuk sementara dari pengakuan pelaku yakni dendam lama, sebab beberapa tahun yang lalu tepatnya ketika pelaku duduk dikelas IX (Kelas III SMP), korban bersama teman-temannya pernah mengeroyoknya. Dan sempat telah didamaikan serta sudah saling memaaf-maaf-an. Pemicunya karena pelaku tersinggung dengan ucapan korban sehingga terjadilah perkelahian yang berakhir korban tewas disalah satu kamar yang berada dirumah kosong. "Untuk menghilangkan jejak korban diseret ke dalam gudang dan ditutupi bekas pintu," pungkasnya.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: