Hari Kemerdekaan di Lubuklinggau, Bikin Dapur Tetap Ngepul

Senin 08-08-2022,16:36 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

LUBUKLINGGAU, PALPOS.ID - Semarak peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus, membawa berkah bagi penjual bendera dan juga tiang bambu.

Karena moment hari kemerdekaan tersebut menjadi sumber pundi-pundi rupiah bagi pedagang musiman pernak-pernik yang berkaitan dengan peringatan 17 Agustus. Termasuk salah satunya bendera dan tiang bambunya.

"Alhamdulillah, tahun ini lebih semarak dan lebih banyak warga yang membeli bendera ataupun tiang bambu" demikian dikatakan Samsudin, seorang pedagang Bender sekligus tiang bambu bendera di Simpang Tiga RCA Lubuklinggau, Senin (08/8).

Menurut   kakek penjual tiang bambu bendera ini, mulai masuk bulan Agustus setiap hari ada saja orang yang membeli bendera atau umbul-umbul khas peringatan 17 Agustusan. Ada juga yang membeli komplit dengan tiang bambunya.

"Untuk tiang bambu kita bandrol harga mulai dari Rp10 ribuan, dengan panjang Bambu yang bervariasi antara 3-5 meter," katanya.

Dibanding Bendera dan Umbul-umbul, diceritakan Syamsudin, yang lebih menghasilkan dan menjadi pundi rupiah bagi keluarnya adalah Tiang Bambu. Karena bisa dikatakan modal dari bambu hanyalah tenaga.

"Kalau bambu cuma modal tenaga untuk mengambilnya di kebun, tanaman bambunya juga milik sendiri," terang Samsudin.

Sementara bendera dan pernak pernik lainnya, dijual mulai dari harga Rp25 ribu sampai Rp50 ribu tergantung dari ukuran. Dari harg jual itu, dikatakan Samsudin, dirinya paling tinggi mengantongi laba tidak lebih dari Rp5 ribu.

"Bendera dan umbul-umbul kita jual dulu, lakunya baru setor juragannya," jelas Samsudin.

Setiap harinya omzet yang terkumpul dari penjualan tiang bambu maupun bendera/umbul-umbul tidaklah menentu. Karena terkadang dalam sehari hanya laku antara 3-5 unit. Tetapi adakalahnya diborong orang hingga semua habis terjual, terutama bambu.

"Kalau semua habis lumayan keuntungan yang didapat bisa lebih dari Rp100 ribu - Rp300 ribu, itu keuntungan saja kalau ada yang borong," jelasnya.

Namun berapapun yang laku setiap harinya dikatakan Samsudin, dia tetap bersyukur, karena dari moment 17-an ini dirinya bisa mempertahankan dapur keluarnya tetap bisa mengepul. "Disyukuri saja, dapur masih bisa ngepul," pungkasnya. (*)

Kategori :