PALEMBANG,PALPOS,ID - Harga mie instan di pasar tradisional tiga minggu terakhir sudah mengalami kenaikan. Pasalnya salah satu bahan pembuatan mie yakni gandum juga memang sedang melonjak tinggi.
“Harga mie naik sudah 2 atau 3 mingguan, itu karena harga gandum naik. Kan dampak dari perang di Ukraina itu loh, makanya naik,” jelas Gangsang, salah satu pedagang di Pasar Los Perumnas saat diwawancarai, Kamis (11/8).
Dirinya mengungkapkan, jika untuk Indomie goreng satu kardus isi 40pcs Rp112.000 dan untuk harga 1pcs dari Rp2.500 menjadi Rp3.000 sekarang.
“Untuk semua jenis mie instan naik kalau sekarang, karena harga gandum naik. Disini kita juga jual satuan gak cuma kardusan, 1 pcsnya Rp3 ribu kalau satu dusnya Rp112 ribu. Mulai dari Indomie goreng, Indomie rendang, mie kari ayam, mie kriuk, ya sama yang lain juga,” ungkapnya.
Selain itu, Gangsang juga menuturkan karena harga mie dan bahan pokok lainnya naik dirinya pernah dicurigai menaikan harga sendiri.
“Agak ngaruh awalnya, konsumen ngeluh terus nanya kenapa naik terus. Sampe pernah dikira dari kami naikin harga sendiri. Kan rata-rata yang beli pasti yang punya warung, tapi kalau yang sudah tau biasanya gak masalah sih kalau naik,” tuturnya.
Sementara itu, Mala salah satu pedagang warung mengatakan bahwa kenaikan harga mie instan membuatnya harus menjual mie jadi lebih tinggi.
“Kalau mie instan semua dijual Rp3.500 satunya, tapi kalau 3 saya jual Rp10 ribu. Modal dari pasar kan Rp3.000 sekarang, sudah tinggi,” kata Mala.