KAYUAGUNG, PALPOS.ID - Harga telur ayam yang dijual oleh pedagang di Pasar Tradisional Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) tembus ke angka Rp 29 ribu per kilogram.
"Harga telur ini naik, dan naiknya sudah sekitar dua mingguan. Kita biasanya beli dari peternakan yang ada di Desa Air Batu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) sekitar 60-70 peti," ungkap Joni (53) seorang pedagang telur di pasar tersebut kepada Palpos.Id, Minggu (28/8).
Ia menambahkan, dirinya sendiri tidak tahu kenapa harga telur bisa naik. Namun dia menduga karena harga sawit yang menurun, dan juga jika ada setiap pencarian Program Keluarga Harapan (PKH).
"Kalau PKH itukan biasanya pihak penyalur langsung datang ke peternakan untuk membeli telur. Sehingga mungkin karena hal itulah juga harganya menjadi naik," ujarnya.
Dikatakannya lagi, semenjak harga telur naik banyak masyarakat yang mengurangi jumlah pembelian. Dimana menurutnya, kalau biasanya membeli sekitar 10 Kg, sekarang palingan hanya 5 Kg.
"Sebenarnya kita sebagai pedagang, tidak terlalu masalah harga naik, namun yang masalah itu adalah pembeli. Karena kadang-kadang ada yang mengeluhkan kenaikan tersebut," tuturnya.
Masih kata Joni, dirinya pribadi lebih senang berjualan di harga standar karena lebih banyak beli. Menurutnya, untuk apa harga naik tapi pembeli berkurang, begitu juga sebaliknya.
Sementara itu, Marni (37) seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) yang tinggal di Kelurahan Mangun Jaya, Kecamatan Kayuagung berharap, harga telur khususnya sembako-sembako yang mengalami kenaikan bisa turun ke harga normal lagi.