Ganggu Jaringan Listrik, Pemilik Pohon Harus Bersedia Ditebang

Kamis 08-09-2022,11:07 WIB
Reporter : Diansyah
Editor : Bambang

KAYUAGUNG, PALPOS.ID - Manager PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Okta Febriansyah mengemukakan, batang pohon dapat mempengaruhi jaringan listrik.

"Pentingnya jaringan listrik jauh dari pohon supaya hidup 24 jam. Oleh karena itu, kita sangat berharap atas kerjasama dan pengertian masyarakat untuk kesedian pohon mereka ditebang," ungkapnya kepada awak media saat dikonfirmasi terkait kegiatan Pemeliharaan Gardu Induk Listrik, Kamis 08 September 2022.

Ia menambahkan, batang pohon menjadi sumber pertama gangguan listrik setelah binatang monyet dan juga layang-layang.

Namun, menurutnya tidak semua masyarakat mau diajak kerjasama dan bersedia pohon mereka ditebang.

BACA JUGA:Ipda Auni Sosok Kanit PPA Polres OKI yang Cantik dan Muda

"Pesan kami satu kepada masyarkat yaitu tolong bantu kami. Dalam artian kita sama tahu masyakarat OKI ini petani duku,” terangnya.

‘’Duku itu mata pencaharian yang mereka hasilkan setahun sekali. Jujur saja listrik ini padam banyak terkena pohon duku," ujarnya.

Dikatakannya lagi, mereka mau menebangnya bersitegang dengan pemilik (beagangan). Sehingga   meminta tolong dan sudah sosialisasi ke Pemerintah Daerah (Pemda) OKI, lalu dapat surat edaran bupati.

"Namun di bawah itu menyampaikan, Pak izin nebang pohon pak, bukan kami yang nebang kami mangkas Pak. Jarak 2 setengah meter tidak dikasih izin. Jawabnya apa, kami yang menanam pohon duku ini bukan bupati. Duluan pohon ini tumbuh ketimbang bapak jadi bupati dan buat aturan tersebut," tuturnya.

BACA JUGA:Pemkab dan Polres OKI Ajak Mahasiswa Duduk Bareng Sikapi Kenaikan BBM

Masih kata Okta, hal itu membuat mereka bingung bagaimana mau menjawab. Dimana terangnya, kalaupun dikasih pangkas palingan hanya sekilan.

Lantaran, begitu dipangkas semeter, pemilik berkata dahan tersebutlah yang paling banyak buah. Kalau berbuah, dahan yang mereka tebang itu bisa 100 kg.

"Kami di ULP ini sosial, dalam artian pelayanan umum atau untuk masyarakat langsung,” ungkapnya.

‘’Dan kami yang dalam sifatnya pelayanan ini, bagaimana mau bicara. Mereka ada yang mau minta ganti padahal kita tidak ada biaya penggantian," jelasnya.

BACA JUGA:Lakukan Perselingkuhan, Dua ASN OKI Dijatuhi Sanksi Berat

Lebih lanjut, Okta menerangkan, terkait Pemeliharaan Gardu Induk Listrik di daerah Sepucuk, Kecamatan Kayuagung pada, Rabu 07 September bertujuan, menjaga peralatan PLN di Gardu Induk itu beroperasi Optimal. Dan juga sebagai bentuk pemeliharaan tahunan, atau kegiatan preventif.

"Intinya lebih baik mencegah dari mengobati. Jadi peralatan-peralatan ini kita periksa standarisasinya, operasional dan mekaniknya bagaimana, lalu jika ada yang butuh pelumasan kita kasih serta dibenarin," imbuhnya.

Disinggung kenapa tehnis ketika ada pemeliharan harus melakukan pemadaman? dijelaskan Okta, karena gardu induk itu berkekuatan dari 150 ribu volt ke 20 ribu volt. Sehingga 20 ribu volt itu tegangan listrik rumah saja tidak boleh disentuh apalagi digardu.

"Makanya untuk keamanan petugas bekerja harus dimatikan. Untuk kemarin, kita rencanakan pemadaman dari pukul 08.00 - 12.00 WIB itu kalau tidak ada halangan. Namun, bisa juga lebih atau kurang dari batas target jam yang ditentukan," pungkasnya.

BACA JUGA:Rekomendasi KASN Desak Bupati OKI Pecat Dua Oknum ASN Diduga Selingkuh

Lebih jauh, penyebabnya pertama memastikan keamanan petugas, lalu kesiapan peralatan untuk dinormalkan kembali atau jangan sampai nanti ada peralatan yang ketinggalan di dalam panel. Oleh karenanya mereka harus memastikan seluruhnya itu sudah tercek prosedurnya. (*)

Kategori :