MUARA ENIM, PALPOS.ID - Penanganan stunting (Kondisi gagal tumbuh pada balita) bukan hanya pengobatan terhadap balita saja, melainkan pencegahan dari calon ibu bayi.
Dua upaya yang bisa dilakukan adalah intervensi gizi spesifik dan juga intervensi gizi sensitif. “Penanganan stunting ada dua hal yang perlu diperhatikan intervensi gizi spesifik dan juga intervensi gizi sensitive. Spesifik yakni dari kebutuhan gizi, misalnya penambah darah, makanan tambahan dan pengecekan di posyandu artinya yang langsung berhubungan dengan fisik balita atau calon ibu balita,” terang Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Muara Enim H Rinaldo SSTP MSi, Rabu 12 Oktober 2022. Kemudian, sensitif dari segi infrastruktur itu berkaitan dengan kondisi lingkungan seperti sanitasi, air bersih rumah yang layak dan lain lain. BACA JUGA:Sejumlah Faktor Jadi Kendala Resiko Stunting Kalau unsur-unsur ini terpenuhi, kata dia, maka tidak akan ada anak yang lahir stunting. Diakuinya, dalam penanganan stunting harus semua sektor terlibat dan selain pengobatan terhadap balita stunting harus ada pencegahan. “Jadi jangan sampai bertambah lagi, itu tugas kita bersama bukan hanya DPPKB ataupun Dinas Kesehatan tapi juga sektor yang lain,” terangnya. Menurutnya tahun 2021 berdasarkan data yang dimiliki by name by andress jumlah keluarga sasaran yang mempunyai fasilitas lingkungan yang tidak sehat total ada 105.546 keluarga. BACA JUGA:Gubernur Sumsel Cetak Generasi Bebas Stunting, Feby Deru Kampanye Gizi Seimbang bagi Pelajar se-Sumsel “Untuk tahun 2022 datanya masih di proses, kalau sudah maka semua akan dikumpulkan sehingga penanganan stunting bisa masive dan targetnya tentu zero stunting,” tuturnya. Jadi, lanjutnya, dari sisi penanganan balita stunting seperti pengobatan tetap jalan dan pencegahan juga berjalan. Bukan hanya hilir tapi hulunya juga. “Kalau hulunya tidak ditangani maka bayi stunting akan tetap ada,” tukasnya. DPPKB saat ini, sambungnya, sudah membentuk tim pendamping keluarga di setiap desa. Satu tim ada tiga orang terdiri dari bidan desa, PKK dan Kader KB. BACA JUGA:Kejar Sumsel Zero Stunting, 30 Anak di Muara Enim Dapat Bantuan “Dari 264 desa / kelurahan sudah terbentuk 467 tim karena satu desa ada yang lebih dari satu tim. Tugas mereka memantau dan mendampingi keluarga tentunya dari segi pencegahan,” pungkasnya. (*)Gizi Spesifik dan Sensitif serta Penanganan Cegah Stunting
Kamis 13-10-2022,11:53 WIB
Reporter : Febi
Editor : Bambang
Tags : #ibu hamil
#h rinaldo sstp msi
#gizi spesifik
#dppkb muara enim
#cegah stunting
#calon ibu bayi
Kategori :
Terkait
Jumat 30-08-2024,15:41 WIB
Kebiasaan Konsumsi Kental Manis Sebabkan Stunting di Palembang: Temuan dan Tindak Lanjut
Selasa 23-07-2024,13:43 WIB
Pertamina Dukung Perkembaga Anak Bangsa Berkualitas di Kota Palembang
Selasa 09-07-2024,15:16 WIB
Cegah Stunting, Palembang Salurkan Makanan Tambahan di 18 Kecamatan
Jumat 08-03-2024,22:05 WIB
Manfaat Buah Manggis Bagi Ibu Hamil, Yuk Cek Faktanya
Minggu 03-03-2024,21:41 WIB
Manfaat Buah Kiwi untuk Kesehatan Ibu Hamil dan Janin, Simak Yuk!
Terpopuler
Minggu 24-11-2024,17:26 WIB
Polres Prabumulih Intensifkan Patroli Menjelang Masa Tenang Pilkada 2024
Minggu 24-11-2024,21:43 WIB
KPK OTT di Bengkulu: 7 Orang Diduga Terlibat Pungutan untuk Pendanaan Pilkada
Minggu 24-11-2024,22:18 WIB
Tensi Politik Jelang Pilkada OKU Memanas : Korcam Tim BERTAJI di Lubuk Batang Kena Tikam OTK !
Minggu 24-11-2024,17:29 WIB
Menjelang Masa Tenang, Bawaslu Prabumulih Gelar Apel Siaga
Minggu 24-11-2024,18:09 WIB
Kemudahan di Ujung Jari: Kenali Aplikasi BRImo dari BRI
Terkini
Senin 25-11-2024,12:56 WIB
Kementerian Pertanian Dorong Generasi Muda Bergabung dalam Program Brigade Pangan
Senin 25-11-2024,12:39 WIB
Bawaslu Ogan Ilir Tertibkan Alat Peraga Kampanye di Masa Tenang Pemilu
Senin 25-11-2024,12:25 WIB
Ford Cortina Mk1 1964: Sebuah Mahakarya Klasik yang Membentuk Sejarah Otomotif
Senin 25-11-2024,11:41 WIB
Dandim 0402/OKI Minta Tahap Pemungutan dan Transmisi Suara Diperhatikan dengan Serius!
Minggu 24-11-2024,22:18 WIB