Santri Ponpes Izzatuna Banyuasin Diduga Dibully Kakak Kelas

Minggu 23-10-2022,13:28 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

BANYUASIN, PALPOS.ID – Kasus bullying atau penganiayaan di Pondok Pesantren (Ponpes), kembali terungkap.

Kali ini kejadiannya diduga di Ponpes Izzatuna Banyuasin. Korbannya diketahui bernama M Faqi TH (12).

M Faqi diduga dibully atau dianiaya kakak kelasnya berinisial NF. NF sendiri diduga sudah sekolah kelas XII MAN Izzatuna.

Akibat penganiayaan tersebut, Faqi mengalami memar dibeberapa bagian tubuhnya. Bahkan, menderita muntah-muntah.

BACA JUGA:Polisi Tetapkan Dua Tersangka Kasus Kematian Santri Gontor Asal Palembang

Korban Faqi sendiri juga sempat dirawat di rumah sakit sejak Selasa 18 Oktober 2022 yang lalu.

Awalnya orang tua korban Faqi mengaku dihubungi Faqi melalui telepon. Dimana, Faqi minta dijemput dari sekolahnya karena alasan sakit.

Saat dijemput, dalam perjalanan pulang, Faqi diberi makan pisang oleh orang tuanya. Setelah makan pisang, malah Faqi muntah-muntah.

Rupanya, korban Faqi sudah tiga minggu tak bisa makan. Dimana, setiap sudah makan, langsung muntah-muntah.

BACA JUGA:Kasus Penganiayaan Santri Ponpes Gontor Asal Palembang Terekam CCTV

Ketika didesak ibunya, apakah Faqi mengalami penganiayaan di sekolah, korban Faqi mengaku tidak ada.

Namun, setelah ditanyakan lagi jika Faqi dianiaya oleh kakak kelas, sesuai pernyataan salah seorang ustadz di Ponpes Izzatuna? Barulah Faqi mengakuinya.

Faqi mulai cerita jika dirinya dianiaya kakak kelasnya berinisial NF. Penganiayaan itu berupa ditampas, dipukul pakai hanger dan sapu, serta ditendang oleh sang kakak kelas.

Informasinya, ada seorang ustadz yang sudah mengetahui kejadian itu, namun meminta Faqi untuk tidak memberitahu orang tuanya.

BACA JUGA:Otopsi Santri Ponpes Gontor AM Dilakukan Secara Tertutup di Palembang

Alasan ustadz tersebut, jika kasus penganiayaan tersebut akan diselesaikan secara kekeluargaan. Bahkan, pelaku NF sudah pindah ke kelas lain.

Kini, orang tua korban Faqi berharap kasus tersebut segera diselesaikan. Serta meminta pelaku NF, termasuk pihak sekolah untuk bertanggungjawab.

‘’Pihak Ponpes harus bertanggungjawab juga. Terutama dalam pemulihan fisik dan psikis korban Faqi,” ungkap orang tua korban bernama Erma, Minggu 23 Oktober 2022.

Erma mengaku, jika pelaku tak diberi efek jera, takutnya makin banyak korban. ‘’Anak kami mengaku sudah ada beberapa orang yang disiksa seperti itu di Ponpes,” tambah Erma.

BACA JUGA:Temui Hotman Paris, Wali Santri Ponpes Gontor Minta Keadilan Hukum

Ditambahkan Erma, dirinya bersama keluarga berencana menempuh jalur hukum dalam kasus yang dialami anaknya tersebut. ''Kita akan melapor ke polisi atas kasus dialami anak saya ini," tambahnya.  (*)

Kategori :