PALEMBANG, PALPOS.ID – Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) menjadi garda terdepan dalam upaya untuk mencegah dan menurunkan angka stunting. Oleh sebab itu para kader Posyandu harus menguasai konsep dasar sekaligus melakukan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu.
Hal itu disampaikan Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Sriwijaya (Unsri) Muhammad Amin Arigo Saci, SKM, M.KM saat menjadi narasumber dalam kegiatan Orientasi Kader Tingkat Kabupaten Ogan Ilir, yang berlangsung di Ilaya Hotel dan Resort, Indralaya Ogan Ilir, Senin (24/10/2022).
“Kader Posyandu harus mampu melakukan Komunikasi Antar Pribadi dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu pada adaptasi kebiasaan baru,” kata Amin dalam rangkaian kegiatan Matching Fund Kedaireka Kemendikbudristek Tahun 2022 dengan topik ‘’Optimalisasi Potensi Masyarakat dalam Pencegahan Stunting Melalui Lima Pilar di Provinsi Sumatera Selatan’’ tersebut.
Dikatakannya, kader Posyandu memiliki peran yang penting dalam upaya menurunkan angka stunting. Salah satu peran tersebut diantaranya sebagai penggerak masyarakat untuk berperan dalam upaya kesehatan sesuai kewenangannya.
Selain itu sebagai penggerak masyarakat agar memanfaatkan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) dan pelayanan kesehatan dasar. Kader juga berperan sebagai pengelola UKBM dan penyuluh kesehatan kepada masyarakat.
“Para kader juga berperan sebagai pencatat kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan dan pelapor jika ada kejadian dalam permasalahan kesehatan setempat,” tambah Amin.
Suasana orientasi kader bersama narasumber Dosen FKM Unsri Muhammad Amin Arigo Saci, SKM, M.KM ---Foto: Wahyu Akbar FKM Unsri
Mengingat pentingnya peran kader Posyandu, Amin berharap setelah mengikuti orientasi ini para kader Posyandu mampu melakukan Komunikasi Antar Pribadi dengan baik, dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu pada adaptasi kebiasaan baru.
Disisi lain, acara ini diikuti lebih kurang 50 peserta diantaranya terdiri dari bidan desa, kader Posyandu dan kader pembangunan dari 10 desa lokus stunting, serta 10 Puskesmas yang ada di wilayah Kabupaten Ogan Ilir.
Kegiatan yang dalam pelaksanaannya diketuai oleh Dr.rer.med. H.Hamzah Hasyim,S.K.M.,M.K.M ini juga menghadirkan narasumber lain yaitu dari Dinas Kesehatan serta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ogan Ilir.
Adapun narasumber dari Dinas Kesehatan menyampaikan materi tentang “Intervensi Penurunan Stunting dan Refreshing Kader Terkait Pengukuran Antropometri”. Sementara narasumber dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan yang menyampaikan topik tentang ”Optimalisasi Pemberdayaan Pangan Lokal dalam Percepatan Penurunan Stunting”.
Acara dibuka secara resmi oleh Bupati Ogan Ilir yang diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Pemerintahan Drs. H. Abdul Rahman Rosyidi, MM., MBA.(rls)