Untuk pemulihan trauma, Disdik OKU menugaskan tim yang terdiri dari guru SDN 159 untuk melakukan pendampingan khusus kepada korban.
Bahkan, Disdik OKU juga memberikan sekolah baru demi kenyamanan korban.
"Siswi korban perundungan sudah dipindahkan ke SDN 150 OKU,” jelas Alfarizi.
Terkait perundungan, dirinya berharap kepada masyarakat agar ikut memperhatikan anak-anak. Orangtua juga harus berperan agar pengasuhan dan pengawasannya tidak hanya dilakukan pihak sekolah.
"Orangtua dan masyarakat juga harus ikut memperhatikan anak. Karena di sekolah, anak tidak lama, justru lebih banyak bersama keluarga, masyarakat, dan lingkungan. Selain itu kejadian ini supaya tidak terulang lagi,” tuturnya.
Perlunya perhatian semua pihak, ungkap Alfarizi, karena untuk menghindari guru berpikir masa bodoh terhadap tumbuh kembang anak.
"Kalau guru sudah berpikir enggan, pendidikan dalam bahaya. Karena, guru takut salah dalam setiap aksinya,” tandasnya. (*)