Masih ada tempat bersejarah yang letaknya tak jauh dari Jembatan Ampera. Usai mengunjungi BKB, wisatawan dengan berjalan kaki dapat mengunjungi Kantor Ledeng. Kantor Ledeng saat ini merupakan kantornya Walikota Palembang.
Kantor Ledeng merupakan salah satu bangunan bersejarah yang ada di Kota Palembang. Bangunan ini awalnya adalah menara air yang dibangun oleh Belanda
Kantor Ledeng sendiri dibangun pada tahun 1928, dan diresmikan pada tahun 1931. Konon katanya biaya untuk membangun gedung ini menghabiskan sekitar 1 ton emas.
6. Kampung Kapitan
Objek wisata yang juga menarik untuk di kunjungi di Kota Palembang adalah Kampung Kapitan. Kampung Kapitan muncul saat runtuhnya Kerajaan Sriwijaya. Letak Kampung Kapitan tak jauh dari Jembatan Ampera. Cukup dengan naik perahu, wisatawan sudah sampai ke seberang Sungai Musi.
BACA JUGA:Ini Manfaat dan Bahaya Air Kangen atau Kangen Water...
Kampung Kapitan merupajkan kawasan cagar budaya, yang terletak di tepi Sungai Musi. Kawasan ini merupakan tempat pertama kali warga Tionghoa tinggal, pada masa penjajahan Belanda. Kampung ini didirikan pada tahun 1644.
Walaupun sudah berdiri sejak ratusan tahun , rumah milik warga keturunan Tionghoa yang ada di Kampung Kapitan tetapi berdiri kokoh.
7. Pulau Kemaro
Pulau Kemaro terletak sekitar 6 km dari Jembatan Ampera. Untuk sampai ke tempat ini wisatawan dapat menggunakan perahu. Banyak perahu berukuran besar yang bisa di sewa yang sandar di sepanjang Sungai Musi, tak jauh dari Jembatan Ampera.
Menurut cerita penduduk yang tinggal di tepian Sungai Musi, pulau ini tidak pernah tenggelam ataupun terendam air, walaupun kondisi Sungai Musi dalam keadaan pasang.
BACA JUGA:10 Makanan Khas yang Akrab di Lidah Masyarakat Indonesia, Apa Saja!
Di pulau ini terdapat kelenteng yang masih digunakan, khususnya pada saat peringatan Cap Go Meh. Di depan kelenteng yang didirikan sejak tahun 1962 ini, terdapat makam Tan Bun An yang merupakan seorang pangeran dari negeri Tionghoa dan Siti Fatimah, yang merupakan seorang putri.
Sebatang pohon yang tumbuh di dekat makam tersebut dipercaya sebagai pohon cinta. Bagi pasangan yang mengukirkan namanya di pohon itu akan menjadi pasangan yang langgeng.
Untuk menjaga kelestarian pohon tersebut dari tangan-tangan jahil pengunjung, pohon ini akhirnya dipagari.
8. Bait Al-Quran Al-Akbar