LUBUKLINGGAU, PALPOS.ID.- Kepala Dinas Kesehatan atau Kadinkes Kota Lubuklinggau, Erwin Armeidi, memberikan peringatan kepada masyarakat untuk waspada terhadap ancaman demam berdarah dengue atau DBD.
Karena dilihat dari kasus DBD yang terjadi pada 2022, angka kasus DBD di Januari terbilang tinggi. Kondisi serupa bisa saja terjadi di tahun 2023.
Untuk itu Erwin, mengharapkan masyarakat melakukan antisipasi dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk atau PSN. Hal ini dapat dilakukan dengan 3 M yakni menguras tempat penampungan air, membersihkan tempat-tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk, dan mengubur barang-barang bekas yang bisa menampung air seperti kaleng bekas dan lainnya.
Dengan melakukan hal itu diharapkan tidak akan ada ancaman DBD lagi dilingkungan masing-masing.
BACA JUGA:Wow, Sampah Kota Palembang 900 Ton Perhari Setelah PPKM Dicabut
Sementara fogging atau pengasapan dilakukan hanya ketika sudah terjadi kasus. Karrena menurutnya ketika ada yang kena DBD, itu lebih dulu akan dilakukan penyidikan epidomologi, dipelajari dan dianlaisa. Setelah dilakukan epidomologi baru pihaknya melakukan fogging.
"Jadi tidak serta merta fogging menyelesaikan masalah, karena fogging juga ada dampak buruknya," jelas Erwin.
Adapun dampak buruknya kata Erwin, kemungkinan nyamuk akan kebal dengan fogging. "Kalau sudah sering sekali nyamuk dikasih fogging, bisa-bisa dia kebal, tidak mati lagi dengan fogging," timpalnya.
BACA JUGA:Ini Julukan 6 Kota di Indonesia, Palembang ternyata Julukannya Bukan Kota Pempek
Selain itu fogging juga membunuh nyamuk yang hidup dan tidak pada jentik-jentik. "Artinya fogging bukan pencegahan utama, pencegaham utama itu pemberantasan sarang nyamuk (PSN)," jelasnya.
Selain itu, Dinkes Lubuklinggau juga akan menurunkan petugas juru pemantau jentik nyamuk (Jumantik). "Juru mantik yang ada di masing-masing Kelurahan di Puskesmas, itu yang kita dorong," katanya.
Sementara itu Data DBD kota Lubuklinggau Tahun 2022:
Januari = 28
Februari = 19
Maret = 34
April = 12
Mei = 17
Juni = 22
Juli = 13
Agustus = 17
Septemper = 25
Oktober = 42
November =16
Desember = 13
Total kasus = 258
"Dari total itu Alhamdulillah angka kematian karena DBD di Lubuklinggau zerro,' pungkasnya.*