PRABUMULIH, PALPOS.ID - Belum lama ini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa, Januari 2023 ini adalah puncak hujan.
Kemudian, BMKG juga memperkirakan tahun ini (2023) akan terjadi musim kemarau berkepanjangan.
Menurut BMKG, hal ini dikarenakan melemahnya La Nina yang menyebabkan suhu di Indonesia memanas hingga berpotensi terjadi kemarau panjang.
Terkait itu, BMKG mengimbau kepada pemerintah daerah dan instansi terkait untuk mengambil langkah antisipasi.
BACA JUGA:Permintaan Serat Benang Daun Nanas Tinggi, ini yang dilakukan UMKM Tunas Jaya
BACA JUGA:Lelang 3 Jabatan Kepala Dinas, ini yang dilakukan BKPSDM Kota Prabumulih.
Menyikapi hal tersebut, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Prabujaya mulai mengambil langkah persiapan menghadapi prediksi musim kemarau panjang tersebut.
Direktur PDAM Tirta Prabujaya, Arry Fajar C Ardhana ST MSi menuturkan, pihaknya telah menggelar rapat guna membahas prediksi kemarau berkepanjangan tersebut.
"Kami barusan tadi melakukan rapat teknis, terkait persiapan-persiapan terutama untuk air baku yang ada," ungkap Arry Fajar ketika diwawancarai di ruang kerjanya.
Dikatakan Arry Fajar, air baku di intake harus diperkuat karena air baku tersebut digunakan untuk menyuplai air bersih bagi masyarakat Kota Prabumulih.
BACA JUGA:Catat ! Ini 3 Titik Lokasi Kamera ETLE di Prabumulih
BACA JUGA:Dewan Prabumulih Minta Pengumuman Seleksi PPPK Tahap 2 Ditunda, ini penyebabnya
Lebih lanjut Arry Fajar menuturkan, dalam beberapa tahun terakhir secara berangsur-angsur pihaknya telah melakukan pergantian pompa-pompa tua.
"Pompa yang lama dari 6 pompa yang ada di intake sudah terganti semua, karena ini posisi pompa masih baru, kami berharap tidak ada kendala di intake," ujarnya.
Masih kata Arry Fajar, kemarau panjang pernah terjadi pada tahun 2007 yang mengakibatkan Sungai Lematang yabg menjadi sumber air baku PDAM Tirta Prabujaya debit airnya sangat berkurang (kering).