PALEMBANG, PALPOS.ID– Jumlah pengangguran di Kota Palembang dalam satu tahun terakhir masih tinggi.
Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda disela-sela acara kunjungan kerja Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) RI Afriansyah Noor, Selasa (28/2/2023) di rumah dinas Walikota mengatakan, tahun 2022 lalu jumlah pengangguran di Palembang mencapai 80 ribu.
“Angka penganguran di Palembang masih tinggi. Dari data terakhir tahun 2022 lalu mencapai 80 ribu dari total angka penduduk 1,6 juta jiwa di Palembang,” ungkap Fitri.
Fitri menambahkan, tingginya angka pengangguran ini karena dampak pandemic covid-19.
BACA JUGA:Pengunaan Dana Desa Dinilai Tidak Transparan, BPD Rantau Bayur Laporkan Kadesnya
BACA JUGA:Korban Tabrakan Tewas, Kasat Lantas Masih Periksa Saksi
“Pandemi memang berdampak luas, termasuk pada jumlah pengangguran. Banyak PHK karena dunia usaha banyak tutup. Ini yang membuat pengangguran bertambah,” kata Fitri.
Untuk itu, lanjut Fitri, pihaknya terus bekerja menekan tingkat penganguran.
“Kita harap dalam rapat koordinasi bersama Wamenaker ini, bisa menjadi solusi yang tanguh guna menekan tingkat penganguran yang merebak sejak Pandemi Covid 19 beberapa tahun lalu,” paparnya.
Fitri menegaskan, menekan jumlah penganguran pasca Covid ini, menjadi tugas bersama antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten kota.
BACA JUGA:Simpan Sabu Didalam Kantong Celana, Begini Nasib Penumpang Travel
“Ya, hal ini tentunya bisa kita kerjakan bersama-sama baik dari pusat dan kementerian, Provinsi serta kota dan kabupaten bersama membahas mengurangi angka pengangguran,” jelasnya.
Fitri juga membahas langsung ke Wamenaker, untuk pembekalan keahlian tenaga kerja yang siap pakai, melalui pelatihan khusus.
“Berdasarkan pembicaraan dengan Pak Wamen, tadi solusi yang bisa diberikan kepada mereka. Jadi, bantuan tersebut tidak hanya memberikan sembako atau lainnya, melainkan pendampingan serta pembekalan pelatihan keterampilan kepada mereka agar mereka benar-benar bisa mandiri," ungkap Fitri.
Sementara Kadisnaker Kota Palembang, Rediyan Dedi Umrien mengatakan, meski tinggi namun jumlah pengangguran ini menurun dibandingkan tahun 2021.