JAKARTA, PALPOS.ID – Inovasi Makuku diganjar dua rekor MURI atau Museum Indonesia.
Bahkan berkat inovasi Makuku dalam bisnis popok bayi itu juga mendapat apresiasi dari perwakilan Kemenkes RI.
Yakni Direktur PKPM Kemenkes drg Widyawati MKM. Menurut Widyawati, apa yang dilakukan Makuku dalam menjaga kesehatan anak atau kesehatan kulit pada anak, sangat diapresiasi.
Biasanya bayi itu kulitnya sensitif, karena harus adaptasi perubahan kondisi diluar rahum atau proses pematangan fungsi kulit.
BACA JUGA:MAKUKU dan RSIA Azzahra Palembang Kolaborasi Buka Konsultasi Gratis Bagi Ibu dan Bayi
BACA JUGA:MAKUKU Bersama 10 RS di Indonesia Beri Konsultasi Kesehatan Gratis Bagi Ibu dan Bayi
Bahkan, sang bayi juga mengalami perubahan lingkungan, yakni kondisi berair dalam rahim, dan berubah menjadi kondisi kering di kehidupan nyata.
Karena hal itu kulit bayi rentan bermasalah. Misalnya kulir kering, bersisik, kemerahan, gatal maupun ruam, hingga menyebabkan bayi jadi rewel.
‘’Salah satu kebiasaan baik harus diajarkan sejak dini kepada bayi yakni menjaga kesehatan kulit,” tegas drg Widyawati, Selasa 28 Maret 2023 malam.
Salah satu permasalahan yang timbul pada bayi karena kulitnya tak terjaga, yakni masalah ruam popok.
BACA JUGA:Pengusaha Wajib Bayar THR Keagamaan Secara Penuh, Ini Kata Menaker Ida Fauziyah...
BACA JUGA:Asyik! ASN Dapat THR dan 50 Persen Tunjangan Kinerja, Dibagikan 04 April 2023...
Artinya orangtua harus memilih popok yang tepat untuk bayi untuk mencegah penyakit ruam popok tersebut.
Popok yang tepat itu harus sesuai dengan berat bayi, area popok rutin dibersihkan, gunakan krim disekitar area popok, berikan asi ekslusif, serta rutin ganti pokok 2-3 jam sekali.
Apalagi, sesuai data epidemiologi, kasus ruam popok itu 65 persen rentan terjadi pada bayi usia 6-12 bulan.