LUBUKLINGGAU, PALPOS.ID.- Aturan penghapusan tenaga honorer mulai November 2023 tidak akan berlaku di Kota Lubuklinggau.
Sebaliknya tenaga honorer di Bumi Sebiduk Semare ini akan tetap diberdayakan. Bahkan baru-baru ini ratusan tenaga honorer guru baru menerima Surat Keputusan atau SK Walikota sebagai tenaga guru honorer.
"Mungkin istilah honorernya saja yang akan diganti, entah itu tenaga kontrak atau apalah, tetapi orang/tenaga kerjanya tetap kita berdayakan," demikian ditegaskan Walikota Lubuklinggau H SN Prana Putra Sohe (Nanan) belum lama ini.
Menurutnya kalau tenaga kerja honorer dihapus masal seluruh Indonesia bisa dijamin pengangguran akan meningkat signifikan.
BACA JUGA:Waduh, Jalan Pelajau Ilir Banyuasin Rusak Parah Namun Terancam Batal Diperbaiki
BACA JUGA:Budayakan Gemar Membaca Alquran, Ini Cara Pemdes Regan Agung Ajak Remaja Desanya
"Di Lubuklinggau saja ada 2.758 tenaga honorer, itu baru di Linggau, belum lagi di daerah lain, kalau semuanya dihapus kebayangkan berapa puluh ribu jiwa yang akan menjadi pengangguran," jelas Nanan.
Karena itu lanjut Nanan, penghapusan Honorer pada November 2023 itu hanya sebatas penghasilan istilahnya. Namun apapun istilahnya tenaga honorer dijamin tetap diberdayakan.
"Kalau benar-benar di hapus kebayang tidak kemana ribuan jiwa ini harus bekerja," katanya.
Karena itu meski adanya aturan penghapusan tenaga kerja honorer, dia berharap honorer di Lubuklinggau tidak perlu risau. "Syukur-syukur nanti bukan hanya sekedar menjadi Pegawai dengan Perjanjian Kerja tapi bisa diangkat PNS," ujarnya Nanan.
BACA JUGA:Gaya Hidup Mewah Kadis PUPR Empat Lawang, ICW4L Minta Penegak Hukum Usut Harta Ismail Hakim...
BACA JUGA:Inilah Negara-negara Bareng Muhammadiyah Rayakan Idul Fitri 21 April 2023, Berikut Penjelasannya...
Terpisah Angga, salah satu honorer mengungkapkan bahwa adanya ketegasan walikota terkait penghapusan honorer membuat dirinya bersama ratusan bahkan ribuan tenaga honorer lainnya bisa menarik lapas lega.
"Alhamdulillah pak wali tidak mengambil sembarangan kebijakan dengan menghapus tenaga honorer," ujarnya.
Bahkan menurutnya, orang nomor satu di Kota Lubuklinggau itu bukan hanya berucap tetapi juga direalisasikan dengan tindakan. "Dengan SK yang diterima tenaga honorer itu sudah cukup membuktikan bahwa keberadaan kami diakui dan dibutuhkan untuk pengabdian yang tanpa batas," pungkasnya.*