Iklan HUT KORPRI 2025
Iklan Astra Motor

Dendeng Balado Semakin Mendunia, UMKM Sumatera Barat Berharap Produksi Terus Melonjak

Dendeng Balado Semakin Mendunia, UMKM Sumatera Barat Berharap Produksi Terus Melonjak

Dendeng balado.-Fhoto: Istimewa-

PALPOS.ID - ndeng balado, salah satu kuliner khas Minangkabau yang telah lama menjadi ikon Sumatera Barat, kini kembali mencuri perhatian setelah permintaan pasar domestik hingga mancanegara meningkat drastis dalam beberapa bulan terakhir.

Para pelaku UMKM di berbagai daerah di Sumatera Barat mengaku kewalahan memenuhi order, terutama menjelang akhir tahun yang selalu menjadi puncak permintaan.

Dendeng balado dikenal dengan potongan daging sapi yang diiris tipis, digoreng garing, lalu dipadu dengan sambal balado yang bercita rasa pedas, segar, dan gurih.

Kombinasi tekstur renyah pada daging dan sensasi pedas dari cabai merah membuat kuliner ini digemari berbagai kalangan, baik masyarakat lokal maupun wisatawan.

BACA JUGA:Seblak Kian Mendunia : Kuliner Khas Bandung yang Terus Bertransformasi dan Jadi Primadona Anak Muda

BACA JUGA:Ayam Geprek Naik Daun Lagi : UMKM Berinovasi, Media Sosial Jadi Penggerak Utama

Sejak lama, dendeng balado sudah menjadi buah tangan wajib dari Ranah Minang, namun dalam dua tahun terakhir popularitasnya meningkat signifikan karena maraknya pemasaran online dan konten kuliner di media sosial.

Menurut beberapa pelaku UMKM, penjualan dendeng balado melalui platform e-commerce meningkat hingga dua kali lipat, terutama setelah banyak food blogger dan kreator konten mengulas produk mereka.

“Awalnya kami hanya menjual secara offline di toko, tapi sejak banyak ulasan positif di media sosial, pesanan dari luar daerah melonjak.

Sekarang hampir setiap hari kami mengirim ke Jakarta, Bandung, bahkan Kalimantan,” ujar Sari, pemilik usaha dendeng balado di Kota Bukittinggi.

BACA JUGA:Bakso Mercon Jadi Primadona Kuliner Pedas, Penikmat Membludak di Sejumlah Kota

BACA JUGA:Tren Pastel Nusantara Kian Menguat : Dari Jajanan Pasar ke Sajian Premium

Tidak hanya domestik, permintaan dari luar negeri pun naik. Beberapa UMKM menerima order dari Malaysia, Brunei, dan Singapura, khususnya dari diaspora Indonesia yang rindu cita rasa kampung halaman.

Meski begitu, untuk pengiriman internasional diperlukan pengemasan khusus agar produk tetap aman, tahan lama, dan mengikuti regulasi pangan negara tujuan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: