MUARA ENIM, PALPOS.ID - Menjelang lebaran Idul Fitri 1444 H, kebutuhan masyarakat meningkat karena harus membiayai hidangan lebaran, mudik dan kebutuhan hari raya lainnya.
Dengan meningkatnya kebutuhan tersebut, banyak masyarakat yang menggunakan berbagai macam cara untuk membiayai kebutuhannya mulai dari meminjam uang, mencairkan tabungan hingga menjual emas.
"Masyarakat menjual emas sudah mulai terlihat H-4,"ujar Evi pemilik Toko Emas Pupuler Kota Muara Enim disela-sela melayani masyarakat hendak menjual emas maupun membeli, Kamis (20/4).
Namun puncak peningkatan tersebut, kata Evi, memasuki H-2 lebaran Idul Fitri. Hal tersebut disebabkan karena minat masyarakat akan menjual emas lebih tinggi. "Ramai (Menjual emas), H-4 sampai H-1,"ucap Evi.
Selain bisa menjual ada juga yang membeli, karena emas sebenarnya juga bisa digunakan sebagai wadah investasi. Emas menjadi alat investasi yang optimal karena volumenya yang tidak akan berubah dan harganya yang terus meningkat seiring perubahan nilai tukar. "Saat ini, harga emas logam mulia 24 karat Rp5,9 juta," terangnya.
Untuk penjualan emas, kata dia, terus naik. Yang laku adalah perhiasan seperti kalung, gelang, liontin, dan cincin. Makin dekat menjelang lebaran Idul Fitri biasanya omzetnya makin naik. "Mendekati lebaran masyarakat ramai menjual kembali emasnya. Bahkan mengalami peningkatan 10 persen,"jelasnya.
Pantauan di pasar Muara Enim, konsumen toko emas terlihat lebih banyak dari biasanya. Ada yang membeli emas, namun ada pula yang menjual emas. Namun warga yang menjual emas jauh lebih banyak dengan alasan sedang membutuhkan uang untuk persiapan lebaran dan untuk biaya anak sekolah. Disisi lain, banyak juga konsumen yang membeli perhiasan emas diperkirakan untuk menyambut hari raya Idul Fitri dan investasi.
Ika Anggreini (35), salah seorang warga setempat mengaku menjual emas untuk persiapan lebaran. "Lagi perlu uang untuk persiapan lebaran. Ya tidak ada ruginya membeli emas karena bisa dijadikan investasi. Jika kondisi mendesak bias dijual kembali," kata Ika.