Proses pembuatan tempe oleh Warga Binaan Lapaa Surulangun Lapas Kemenkumham Sumsel. Foto ist
Surulangun, Palpos ID - Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas III Surulangun Rawas Kanwil Kemenkumham Sumsel terus menerima pelatihan, kali ini para WBP dibekali cara Pengolahan Tempe Mandiri.
Program yang sudah berjalan sekitar 3 tahun sejak tahun 2020 lalu, merupakan program kemandirian kerja.
Yang merupakan besutan dari Subseksi Pembinaan yang telah berjalan dengan baik, secara bertahap dan terus mempertahankan kualitasnya.
BACA JUGA:Laba Bersih SMBR Melesat Naik 103 persen
"Warga binaan diajarkan mengenai proses pembuatan tempe mulai dari pemilihan bahan baku, proses fermentasi hingga pengemasan", ujar Kepala Lapas Surulangun Rawas, Torkis Freddy Siregar pada Senin. (8/5).
Selain itu, warga binaan juga diberikan pemahaman mengenai cara mengelola usaha tempe secara efektif dan efisien.
Melalui pembinaan pengolahan tempe ini dapat memberikan manfaat yang baik bagi warga binaan di Lapas Surulangun Kemenkumham Sumsel, serta tempe ini diminati oleh masyarakat sekitar.
BACA JUGA:Waduh! Serangan Siber Ganggu Akses Layanan Bank Syariah Indonesia, Ini yang Dilakukan Pihak BSI...
"Sebab selain kualitasnya baik juga harganya yang tidak kalah bersaing," harapnya.
Masih dikatakan, Kepala Lapas Surulangun Rawas Kemenkumham Sumsel Torkis Freddy Siregar mengatakan pihaknya terus menggelar berbagai program pembinaan.
"Harapan saya pribadi melalui sedikit ilmu yang bisa kita bagi dapat membantu mereka (wbp) mempersiapkan diri kembali ke dalam masyarakat." Ujarnya.
BACA JUGA:Akses Layanan BSI Tak Kunjung Pulih, Dirut BSI Jamin Data dan Dana Nasabah Aman
Sementara Kakanwil Kemenkumham Sumsel Ilham Djaya mengatakan bahwa Produksi tempe di dalam Lapas tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga memiliki dampak positif pada Warga Binaan.
"Mereka belajar tentang kerja tim, tanggung jawab, dan disiplin melalui kegiatan produksi tempe", ungkap Ilham.