Bahkan, Sukamta melihat ada masalah besar di BSI, khususnya infrastruktur sistem di internal BSI. Apalagi setelah sistem keamanan BSI kebobolan seperti ini.
BACA JUGA:Hacker Serang BSI Diduga Minta Uang Tebusan, Serangan Siber Ganggu Operasional Perusahaan
BACA JUGA:Akses Layanan BSI Tak Kunjung Pulih, Dirut BSI Jamin Data dan Dana Nasabah Aman
‘’Dan kelompok peretas atau siber lockbit 3.0 mampu melumpukan sistem di BSI sampai berhari-hari. Lockbit bisa menembus sistem utama BSI dan backup sistem BSI tidak siap,” tutur Sukamta.
Selanjutnya, sambung Sukamta, jumlah data nasabah dan karyawan BSI yang dicuri sangat besar. Artinya peretas butuh waktu berhari-hari melakukan pencurian data tersebut.
‘’Sistem keamanan BSI tidak bisa mendeteksi pencurian data oleh hacker. Dan BSI baru sadar setelah sistem keamanan utamanya tidak bisa dikuasai lagi,” sambung Sukamta.
Dan yang lainnya, ini menunjukkan manajemen krisis di BSI sangat buruk. Sebab setelah kejadian, BSI sendiri masih tidak berani jujur dengan mengaku sedang perbaikan sistem keamanan.
BACA JUGA:Waduh! Serangan Siber Ganggu Akses Layanan Bank Syariah Indonesia, Ini yang Dilakukan Pihak BSI...
BACA JUGA:Inilah 5 Calon Kabupaten dan Kota Daerah Otonomi Baru Pemekaran Wilayah Provinsi Gorontalo
Buktinya akses layanan BSI sempat lumpuh total karena diserang siber. Kemudian, pihak BSI menjamin keamanan data nasabah dan karyawan BSI. Nyatanya data itu sudah dibobol peretas.
‘’Hal ini membuat nasabah semakin khawatir dan bisa saja kehilangan kepercayaan terhadap BSI. Sebab, data pribadi nasabah sudah dimiliki oleh hacker lockbit 3.0,” tambah Sukamta.
Sementara sebelumnya, Corporate Secretary BSI Gunawan A Hartoyo, mengakui isu yang berkembang mengenai kebocoran data akibat serangan siber, pada Senin 08 Mei 2023.
‘’Kami pastikan data dan dana nasabah aman, serta aman bertransaksi. Kami harapan nasabah tetap tenang, dan sudah bekerjasama dengan otoritas terkait,” ungkap Gunawan.
BACA JUGA:15 Tahun Perjuangan Bentuk 2 Kabupaten Daerah Otonomi Baru Pemekaran Wilayah Provinsi Sulawesi Barat
BACA JUGA:Usul Bentuk 2 Kabupaten Daerah Otonomi Baru Pemekaran Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah...
Maka dari itu, Gunawan mengajak masyarakat dan stakeholder semakin sadar potensi serangan siber bisa menimpa siapa saja. BSI terus meningkatkan upaya pengamanan data dan dana nasabah.