‘’Kasihan rakyat sudah menginap 4 hari di DPRD Madina. Apalagi ada dari mereka yang membawa bayi ke DPRD Madina ini,” sambung Syuhairi Nasution.
Disisi lain, Syuhairi Nasution yang merupakan mantan Direktur Operasional Pasar Pakuan Jaya Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat ini merasa iba dengan masyarakat.
Apalagi sebagai tokoh masyarakat Pantai Barat dan putra asli Kecamatan Batahan Kabupaten Madina, dirinya melihat banyak orang tua dan bayi ikut menginap di kantor Dewan.
”Kita harus tahu, dimana MCK-nya. Bagaimana kesehatan mereka, tidurnya dimana. Janganlah lama-lama warga demo, karena semuanya tergantung kebijakan Bupati,” beber Syuhairi Nasution.
Dimana, menurut Syuhairi Nasution, ada kebijakan yang bisa dibuat Bupati Madina. Dan jika sudah ada rekomendasi DPRD Madina, sebaiknya bupati langsung eksekusi.
“Eksekusi saja, itukan tugas pemerintah membuat kebijakannya. Saya yakin bupati akan membantu warga. Apalagi sudah ada rekomendasi DPRD,” ungkap Syuhairi Nasution.
Ketika mengunjungi DPRD Madina dan melihat ratusan warga Singkuang I yang menginap, Syuhairi Nasution sempat memberikan bantuan beras dan mie instan.
Sementara Kasri Harahap, Sekretaris Koperasi HSB dijumpai di halaman DPRD Madina mengatakan bahwa warga yang menginap di DPRD ini sebanyak 218 KK.
Mereka menginap sejak Rabu lalu dan hingga Sabtu masih terus bertahan. “Kami akan bertahan terus di sini sampai tuntutan kami direalisasikan,” jelasnya.
BACA JUGA:Usulan Kabupaten DOB Bogor Selatan Pemekaran Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat Akankah Terwujud?
Dia mengatakan, tuntutan mereka ke DPRD dan Pemkab Madina, hingga kini belum ada kejelasan dari Ketua DPRD dan Bupati Madina.