Karena sifatnya itulah, bambu embong dapat mencegah erosi dan cocok ditanam di lereng bukit.
7. Bayur
Bayur (pterospermun javanicum) atau bayor, merupakan tanaman jenis pohon yang mempunyai kualitas kayu yang cukup baik.
Tanaman ini banyak ditemukan di dataran rendah di ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut, terutama di daerah iklim tropis seperti Indonesia.
Pohon bayur bisa memiliki ketinggian hingga 45 meter dengan lebar 1 meter. Meskipun sering ditemukan hidup di tanah lembab yang tidak digenangi air, bayur juga dapat hidup pada tanah kering, tanah berpasir atau tanah liat berpasir.
BACA JUGA:Banyak Mendapat Dukungan Maju Pilwako Prabumulih 2024, H Arlan : Kita Akan Serius Menanggapi Ini
8. Jeruk Jepara
Jeruk jepara (linnocitrus littoralis) atau yang lebih dikenal dengan jeruk swing, sempat dinyatakan punah atau hilang oleh para ahli botani di tahun 1969.
Salah satu faktor penyebab punahnya jeruk jepara ini yaitu hilang dari habitat aslinya. Sesuai dengan namanya, jeruk ini biasa ditemukan di sepanjang pantai Rembang dan Jepara.
Hingga puluhan tahun kemudian, jeruk jepara berhasil ditemukan kembali di tempat asalnya paa tahun 1979, dan berhasil dikonfirmasi kembali oleh Fakultas Pertanian UGM, Yogyakarta pada 6 Oktober 1984.
Bagi masyrakat setempat, jeruk jepara dikenal dengan nama jeruk-jerukan, yang hanya dimanfaatkan untuk bermain ketapel.
Jeuk jepara memiliki rasa asam bercampur asin. Jeruk jepara dapat tumbuh di lahan berpasir dengan kandungan garam tiggi.
9. Mangga Lalijiwa
Mangga lalijiwa (mangifera lalijiwa) hanya dapat ditemukan di Semarang (Jawa Tengah) dan Yogyakarta.
Nama lalijiwa sendiri berasal dari bahasa Jawa yaitu lali yang artinya lupa dan jiwa. Jika diatikan rasa mangga tersebut akan membuat yang memakannya menjadi lupa diri.
Pohon mangga lalijiwa, tak jauh beda dengan pohon mangga pada umumnya. Bentuk buahnya bulat dan agak sedikit lonjong. Keberadaan pohon mangga lalijiwa sudah mulai jarang, terutama di habitat aslinya.