Oleh karena itu, pemekaran provinsi Papua Barat Tengah sebagai provinsi baru menjadi sangat penting.
Terutama dari aspek geostrategis dalam memperkuat eksistensi keutuhan NKRI.
Dari pertimbangan sosiologis, Bomberay sebagai calon Ibukota Provinsi Papua Barat Tengah telah mendapat dukungan dari masyarakat adat pemilik hak ulayat.
Masyarakat bersedia menghibahkan lahan seluas 200.000 hektare untuk ibukota Provinsi Papua Barat Tengah.
Di Bomberay juga telah memiliki rencana pembangunan bandara baru.
Rencana transportasi udara tersebut dalam rangka pengembangan wilayah kabupaten yang menjadi cakupan calon wilayah Provinsi Papua Tengah.
Untuk skala pelayanan regional melayani kabupaten di sekitarnya seperti Kabupaten Fakfak, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Teluk Bintuni dan Kabupaten Wondama.
Sedangkan untuk skala internasional menjadi bandara pengumpul/regional dapat melayani penerbangan langsung dari dan ke Provinsi Papua Barat Tengah menuju ke provinsi lainya di Indonesia.
Itulah rencana calon Provinsi Papua Barat Tengah dan calon ibukota provinsi yang diusulkan 4 kepala daerah di Provinsi Papua Barat.
Namun untuk diketahui sampai sekarang pemerintah belum mencabut kebijakan moratorium daerah otonomi baru. ***