Pada abad ke-18 sampai akhir abad ke-18, Spanyol mengakui bahwa Mikronesia adalah wilayahnya.
Sebelum direbut oleh Jepang pada tahun 1941 negara tersebut lebih dulu dijual ke Jerman pada tahun 1898.
Setelah itu negara federasi tersebut membentuk pemerintahan konstitusi sendiri pada 10 Mei 1979 kemudian 3 November 1986 menjadi negara berdaulat.
Tahun 1986-2001 Amerika Serikat memberikan bantuan kurang lebih senilai $1,3 miliar atau sekitar Rp18,6 triliun di pulau pulau yang berada di Mikronesia.
AS pun kembali berkomitmen memberikan 110 juta dollar atau sekitar Rp1,5 triliun bantuan pembangunan hingga 2023, sampai federasi Mikronesia menjadi bagian asosiasi kerjasama bebas dengan Amerika.
Sumber utama pendapatan negara tersebut adalah bantuan keuangan dari Amerika Serikat yang disalurkan untuk kesehatan dan bencana alam.
Lebih menariknya lagi, Negeri Paman Sam itu memperbolehkan penduduk Mikronesia tinggal di sana.
Tak hanya itu, warga Mikronesia juga bisa menjadi militer Amerika Serikat.
2. Tidak Memiliki Militer
Negara Mikronesia tidak memiliki kekuatan militer karena perjanjiannya dengan Amerika Serikat.
Mereka tidak takut ancaman dari negara lain karena akan dihadapi oleh AS.
3. Mata Uang RAI
Pada 1986 disebut dengan perjanjian compact of free association, Mikronesia memiliki mata uang dari batu yang disebut “RAI.”
Mata uang itu adalah mata uang terbesar di dunia dengan lubang di tengah batu tersebut.
Ukuran mata uang tersebut beragam, dari yang terkecil dengan ukuran 3,5 cm hingga yang terbesar dengan ukuran 4 meter.
4. Presiden Keturunan Indonesia