PALEMBANG, PALPOS.ID - Vape atau rokok elektrik pengganti rokok biasa pada umumnya ini ternyata menggunakan bahan kimia, dalam cairan liquid tersebut ada kandungan nikotin, gliserin atau propilen glikol, dan zat kimia lainnya.
Vape atau rokok elektrik ini cara kerjanya yakni memanaskan cairan liquid, lalu saat liquid yang telah dimasukkan ke vape dihisap maka akan mengubah cairan tersebut menjadi uap (aerosol).
Dilansir dari halodoc, uap yang dihasilkan dari proses pemanasan tersebut juga mengandung bahan kimia berbahaya seperti logam berat, formaldehida, dan akrolein.
BACA JUGA:12 Manfaat Lemon yang Mungkin Kamu Lupakan
Kandungan kimia tersebut tentu akan berdampak pada kesehatan terutama beresiko pada organ paru-paru.
Vape atau rokok elektrik saat ini sangat digandrungi terutama di kalangan anak muda, tidak hanya laki-laki tetapi juga banyak perempuan yang ikut menggunakan vape.
Padahal, vape atau rokok elektrik ini sangat berbahaya untuk wanita, terutama untuk masalah kesuburan.
BACA JUGA:Manfaat campuran jeruk Nipis dan Kecap Untuk Mengatasi Batuk
Berikut hal-hal yang dapat terjadi pada perempuan akibat vape atau rokok elektrik dan jangan disepelehkan :
1. Masalah kesuburan
Kandungan nikotin dan zat kimia berbahaya lainnya yang terkandung dalam cairan vape atau rokok elektrk tersebut akan menyebabkan kerusskan Deoxyribo Nucleic Acid (DNA), dan itu akan berdampak pada ketidaksuburan.
Kemudian ada zat yang dapat memengaruhi produksi hormon, sehingga mempersulit perempuan untuk hamil, karena terlalu sering menggunakan vape atau rokok elektrik berpotensi merusak sel telur.
BACA JUGA:Bukan Sayur Biasa, Lumai Atau Leunca Juga Punya Manfaat untuk Kesehatan, Salah Satunya Anti Kanker
Selain itu tidak hanya menyebabkan masalah kesuburan, tetapi juga memicu menopause dini pada perempuan.
2. Risiko Kanker