Atas penghargaan yang diterimanya, Feby Herman Deru mengatakan menjadi pemantik untuk untuk lebih semangat dalam berkarya.
Untuk mempromosikan Sumsel di kancah nasional, Feby Herman Deru menggandeng kaum muda di untuk berkolaborasi dengan cara berkarya.
Feby Herman Deru menjelaskan, kolaborasinya dengan generasi muda, sengaja dilakukan untuk menimbulkan rasa mencintai dan memiliki warisan budaya yang ada.
Feby Herman Deru memperlihatkan salah satu warisan budaya tenun Tajung.
Kain ini ditampilkan bersama desainer Putroh Ramadhan.
Kain yang ditampilkan adalah kain untuk pria yang biasa dipakai kegiatan adat dan resepsi pernikahan.
Feby Herman Deru bertekad menjadikan kain tenun Tajung digunakan kaum muda.
Untuk memaksimalkan pesona kain khas Sumsel itu, Pemprov Sumsel mengajak desainer muda membantu mempromosikan warisan budaya tersebut.
Salah satu tujuannya agar anak muda mau mengetahui kekayaan budaya Sumsel tersebut dan menggunakannya.
Lebih lanjut dikatakan Feby Herman Deru, salah satu alasan dipilih kain tenun Tajung, tak lain agar tak hanya terbatas digunakan kaum adam.
Dia berharap, dengan kain tenun Tajung yang didesain menjadi pakaian jadi itu, juga dapat digunakan untuk para wanita.
‘’Kami ingin agar kain tenun ini tidak hanya dipakai untuk laki-laki, tapi juga dapat digunakan wanita untuk acara resmi atau acara santai," ujar Febrita.
Dalam gelaran tersebut, ada 6 koleksi dari pesona kain tenun Tajung yang ditampilkan.
Koleksi ini dapat digunakan untuk generasi milenial yang menonjolkan jiwa anak muda.
Dipadukan dengan jins dan kain lawas, untuk memunculkan pesona yang lebih edgy dan anak muda banget. ***