Untuk transportasi laut bisa melewati Sungai Musi dari dermaga bawah Jembatan Ampera Palembang.
Sedangkan menggunakan transportasi darat melalui jalan Pelabuhan Tanjung Api-api atau sekitar 3 jam perjalanan.
Sungsang merupakan dusun tertua di pesisir timur Banyuasin.
Wilayah yang administratif ini disebut Banyuasin II, yang terdiri atas 17 desa.
Sungsang merupakan ibukota Kecamatan Banyuasin II dengan luaw 3.632 kilometer persegi atau sama besarnya lebih lima kali luas dari negara Singapura.
Penduduk Sungsang terdiri atas beragam suku seperti, Jawa, Sunda, Bugis, Bali, dan lainnya.
Kekayaan Sungsang dibanding daerah lain di Sumatera Selatan yakni melimpahnya hasil laut.
Semua jenis ikan laut ada di Sungsng, termasuk kepiting rawa, macam-macam jenis udang, dan anak hiu.
Warga lainnya biasanya berkerja sebagai pengepul daun nipah.
Banyak warga Sunsang membuat daun nipah yang biasa digunakan untuk dinding perahu (kejang), atap rumah, tikar, caping, aneka keranjang, sapu lidi, dan pembungkus rokok tembakau.
Daun nipah dijual dengan harga Rp5000/ikat tetapi jika sudah menjadi kerajinan maka harganya akan berbeda.
Sungsang merupakan salah satu potensi sumber daya alam hayati dan juga dapat dijadikan sebagai sentra produksi perikanan.
Selain itu, menjadi salah satu ekowisata di Indonesia.
Sungsang menjadi daerah wisata yang dapat dijadikan untuk kemajuan ekonomi bagi masyarakatnya. ***