PALEMBANG, PALPOS.ID - Rencana pemekaran Calon Provinsi Cirebon di Jawa Barat terus mengalami perkembangan yang menarik perhatian masyarakat.
Proses pemekaran ini telah memicu berbagai tanggapan dari berbagai pihak, termasuk kabupaten dan kota yang terlibat dalam pembentukan calon provinsi ini.
Sejak pemerintah provinsi Jawa Barat mengusulkan wacana pemekaran Calon Provinsi Cirebon, perdebatan dan penelitian telah dilakukan untuk menilai implikasi dan manfaat dari pembentukan provinsi baru ini.
Beberapa kabupaten dan kota telah mengekspresikan dukungan penuh.
Sementara yang lain menunjukkan penolakan yang tegas terhadap gagasan tersebut.
Kabupaten Cirebon, sebagai wilayah yang menjadi sentra pertumbuhan dan ekonomi utama di Jawa Barat, secara mayoritas mendukung rencana pemekaran ini.
BACA JUGA:TERBARU ! Provinsi Cirebon Pemekaran Jawa Barat, 4 Kabupaten dan 1 Kota Bergabung
Bupati Cirebon, Ahmad Haryadi, menyatakan bahwa pemekaran calon provinsi akan membawa dampak positif bagi pembangunan dan pemerataan pembangunan di wilayah tersebut.
Dukungan ini juga datang dari legislatif kabupaten, yang menganggap pembentukan provinsi akan memberikan kesempatan baru bagi pemerintah daerah untuk lebih mandiri dalam mengelola sumber daya dan anggaran.
Namun, di sisi lain, Kabupaten Majalengka menunjukkan penolakan terhadap rencana pemekaran Calon Provinsi Cirebon.
BACA JUGA:Kota Cirebon Calon Ibukota Provinsi Cirebon Pemekaran Jawa Barat, Termasuk Kota Paling Tajir
Bupati Majalengka, Sutrisno, menyatakan keprihatinannya atas potensi pemekaran ini yang dapat mempengaruhi kesatuan wilayah dan identitas kultural Kabupaten Majalengka.
Beberapa anggota legislatif dari Kabupaten Majalengka juga menyatakan kekhawatiran terhadap kemungkinan pergeseran kebijakan dan alokasi anggaran yang dapat merugikan wilayah mereka.
Sementara Kota Cirebon menunjukkan sikap yang lebih netral terhadap rencana pemekaran.