Lembah Baliem sering disebut ‘Swiss Papua’ karena keindahan pegunungan, hutan hijau, dan lembah subur yang mengingatkan pada pemandangan di Swiss.
Tradisi suku Dani yang masih kuat dan wisata suku pedalaman menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
Potensi untuk mengembangkan pariwisata budaya dan ekowisata di Wamena sangat besar dan mampu menarik minat turis dari berbagai penjuru dunia.
2. Kota Timika, ‘The Copper City’ di Pantai Timur
Timika, kota tambang di pantai timur Papua, memiliki kemiripan dengan kota tambang di luar negeri, seperti Ciudad Guayana di Venezuela dan Sudbury di Kanada.
Ekonomi Timika bergantung pada industri pertambangan tembaga yang menjadi tulang punggung kota ini.
Namun, potensi pariwisata bahari dan ekowisata di sekitar Teluk Timika dan pulau-pulau terdekat masih tersembunyi dan belum banyak dieksplorasi.
Keberagaman ekosistem laut dan alam yang menakjubkan di sekitar Timika dapat menjadi magnet bagi pecinta wisata bahari dan penyelam dari berbagai negara.
3. Merauke, ‘Little Africa’ di Ujung Timur Papua
Merauke, yang terletak di ujung timur Papua, memiliki kesamaan dengan Afrika dalam hal keanekaragaman hayati dan ekosistem savananya.
Wilayah ini kaya dengan hutan bakau, sungai-sungai yang mengalir deras, dan satwa liar yang unik, mirip dengan pemandangan di Afrika Selatan atau Botswana.
Potensi ekowisata dan pariwisata petualangan di Merauke sangat besar, terutama untuk wisatawan yang mencari pengalaman eksotis di alam liar dan kehidupan suku-suku asli Papua.
4. Biak, ‘The Island Paradise’ di Teluk Cenderawasih
Biak, kota pulau terbesar di Teluk Cenderawasih, memiliki pesona alam yang menyerupai pulau-pulau tropis di Pasifik Selatan atau Karibia.
Pantai berpasir putih, air laut yang jernih, dan keanekaragaman bawah lautnya menarik perhatian para penyelam dan pecinta olahraga air dari berbagai belahan dunia.
Potensi pariwisata bahari di Biak dapat menjadi daya tarik utama yang mampu mendunia dan meningkatkan perekonomian lokal.