90 persen lebih wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang berada di dataran tinggi, dengan luas wilayah 15.683 kilometer per segi.
Kabupaten Pegunungan Bintang terbagi menjadi 34 kecamatan dengan Oksibil sebagai ibukota kabupaten.
Diulas sebelumnya, Kampung Digi sangat terisolir.
Jarak antar rumah yang berjauhan, rata-rata 10 hingga 20 meter.
Sagu dan ubi menjadi makanan pokok bagi warga Kampung Digi.
Mereka mengandalkan hasil bumi dan keahlian dalam mengolah sagu menjadi makanan lezat dan bernutrisi.
Kepala suku Terry Digibin, seorang pemimpin yang bijaksana, telah memimpin kampung ini selama lebih dari tiga dekade.
Dengan penuh dedikasi, ia mengayomi dan menjaga keutuhan budaya serta adat istiadat kampung.
Kehadiran Terry Digibin menjadi pilar yang kokoh bagi kehidupan masyarakat di Kampung Digi.
Namun, kehidupan di Kampung Digi juga menghadapi tantangan yang serius.
Isolasi dari dunia luar membuat akses terhadap layanan dasar seperti kesehatan dan pendidikan menjadi sulit.
Fasilitas kesehatan yang terbatas dan jarak yang jauh dari pusat pendidikan menciptakan kesulitan bagi warga, terutama bagi anak-anak yang ingin mengakses pendidikan yang lebih baik.
Uniknya lagi, Kampung Digi ini belum terdaftar dalam administrasi pemerintahan.
Selain itu, namanya pun tidak tercatat dalam peta Indonesia.
Warganya baru tahu jika mereka itu ternyata rakyat Indonesia setelah ditemukan oleh prajurit Batalyon Infantri Raider/700 Kodam VII/Wirabuana, beberapa waktu lalu.
Penemuan kampung di pelosok Papua ini, saat anggota Batalyon Infantri Raider/700 melakukan patroli patok batas yang berada di sekitar Pegunungan Bintang.