Pemerintah Bhutan pernah melarang kehadiran televisi dan internet di negara itu. Namun larangan itu hanya berlaku hingga tahun 1999.
Akibat adanya larangan itu, Bhutan tercatat sebagai negara terakhir di dunia yang rakyatnya menggunakan televisi secara serentak.
BACA JUGA:14 Calon Provinsi Baru di Indonesia : Di Balik Kegagalan Luwu Raya, Muncul Usulan Nama Luwu Tengah
3. Layanan kesehatan gratis
Tak hanya memberikan rakyatnya tanah secara gratis, pemerintah Bhutan juga memberikan layanan kesehatan secara gratis
Layanan kesehatan gratis ini mencakup perawatan medis secara profesional maupun pengobatan tradisional.
Masyarakat diberikan kebebasan untuk memutuskan jenis pengobatan yang cocok untuk mereka.
4. Menghargai pakaian tradisional
Kalau di negara lain pakaian tradisional hanya dikenakan pada hari-hari penting saja, berbeda dengan di Bhutan.
Rakyat Bhutan terlihat mengenakan pakaian tradisional mereka untuk kegiatan sehari-hari.
Tak hanya soal budaya, pakaian juga menunjukkan status sosial mereka dalam kehidupan bermasyarakat.
Status dan tingkat sosial seseorang dapat dilihat dari warna syal yang menutupi bahu kiri mereka.
Orang dengan status sosial biasa, akan mengenakan syal warna putih. Sedangkan orang yang dinilai mulia dan para biksu akan mengenakan syal berwarna kuning.
5. Peduli terhadap lingkungan
Selain dikenal sebagai negara yang memiliki potensi wisata, Bhutan juga dikenal sebagai negara dengan tingkat kepedulian terhadap lingkungan yag tinggi.
Hal ini dikarenakan mayoritas penduduk Bhutan yang beragama Budha percaya akan karma.