PALEMBANG, PALPOS.ID - Prestasi membanggakan kembali ditorehkan Palembang melalui kepemimpinan Wali Kota Harnojoyo dan Wakil Wali Kota Fitrianti Agustinda di periode keduanya.
Prestasi itu, yakni Palembang meraih TPID Award 2022 Kategori Kabupaten/Kota Wilayah Sumatra.
Penghargaan itu diserahkan oleh Presiden RI Joko Widodo, di acara Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2023, ini mengusung tema “Memperkuat Sinergi dan Inovasi untuk Stabilisasi Harga Menuju Ketahanan Pangan Nasional yang Berkelanjutan”.
Penghargaan TPID ini menjadi salah satu kado manis perpisahan pasangan Harnojoyo - Fitrianti Agustinda.
Ya. Pada tanggal 18 September mendatang jabatan Harnojoyo dan Fitrianti sebagai wali kota dan wakil wali kota Palembang akan berakhir. BACA JUGA:Waspada Pelumas Palsu dan Pelumas Plagiat, Begini Ciri-cirinya!
Khusus bagi Harnojoyo, ia tidak bisa lagi mencalonkan diri pada pemilihan wali kota berikutnya karena sudah memimpin Palembang dua periode sejak tahun 2015.
Penghargaan TPID ini tidak hanya menjadi apresiasi bagi para pemenang. Namun juga menjadi motivasi bagi seluruh daerah di Indonesia.
Yakni untuk terus bekerja keras dalam menjaga stabilitas harga dan pengendalian inflasi, sesuai arahan pemerintah pusat. BACA JUGA:Petugas Haji Meninggal Saat Tugas, Menag Yaqut Serahkan Santunan BPJS Ketenagakerjaan 183 Juta
Sementara itu, Presiden Jokowi dalam sambutan dan pengarahannya mengapresiasi tim pengendali inflasi pusat (TPIP) dan tim pengendali inflasi daerah (TPID) dan jajaran terkait lainnya yang mampu mengendalikan inflasi di angka 3,8 persen pada bulan Juli 2023.
“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada tim pengendali inflasi, baik pusat dan daerah, kepada gubernur, bupati, dan wali kota yang sudah bersama-sama dengan kita semuanya dalam rangka mengendalikan inflasi,” ujar Presiden, seperti kami dikutip dari situs setkab.go.id.
Nilai inflasi tersebut lebih rendah dari sejumlah negara seperti Argentina yang di angka 113 persen, Turki 47 persen, India 7,4 persen, Uni Eropa 5,3 persen, dan Amerika Serikat 3,2 persen. BACA JUGA:Lomba Bidar Kembali Meriahkan HUT Kemerdekaan RI di Palembang, Ini Pemenangnya...
Keberhasilan pengendalian inflasi tersebut, kata Presiden, tidak terlepas dari sinergi antara otoritas moneter, otoritas fiskal, serta tim pengendali inflasi yang melakukan pengecekan di lapangan.
“Mengendalikan inflasi dengan kenaikan suku bunga, kalau pasokannya tidak baik, stok tidak memiliki, ya pasti harga akan naik. Dikendalikan dengan moneter, dengan kenaikan suku bunga, tapi distribusi barangnya terganggu karena jalannya rusak semuanya, enggak ada artinya. Jadi ini kombinasi antara kebijakan moneter, fiskal, dan juga pengecekan di lapangan secara langsung,” kata Presiden.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam laporannya mengatakan bahwa inflasi indeks harga konsumen (IHK) menunjukkan tren penurunan dan telah kembali ke kisaran sasaran dengan lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. BACA JUGA:Curigai Adanya Potensi Maladministrasi pada Proses PPDB 2023, Ombudsman Periksa Pihak Disdik Sumsel
Penurunan tersebut, kata Perry, didorong oleh kekonsistenan kebijakan nasional yang terpadu dan kerja sama yang erat antara BI dan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah.
“Pencapaian ini adalah hasil dari eratnya sinergi pengendalian inflasi antara pemerintah pusat dan daerah serta konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam tim pengendalian inflasi pusat dan daerah. Termasuk kesuksesan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah yang dicanangkan langsung oleh Bapak Presiden 18 Agustus 2022,” kata Perry.
Perry pun menegaskan komitmen penuh BI untuk mendukung upaya pemerintah dalam pengendalian inflasi pangan melalui TPIP/TPID serta dengan memperkuat pelaksanaan GNPIP. BACA JUGA:Lomba Bidar Kembali Meriahkan HUT Kemerdekaan RI di Palembang, Ini Pemenangnya...
“Kami juga menggerakkan seluruh 46 kantor-kantor Bank Indonesia di seluruh Indonesia untuk berkoordinasi erat dengan pemerintah daerah dalam pengendalian inflasi melalui pasar murah, ketahanan komoditas pangan, kerja sama antardaerah, kelancaran distribusi, koordinasi dan komunikasi serta digitalisasi data,” tandas Perry.
Untuk diketahui, Rakornas Pengendalian Inflasi adalah pertemuan tahunan tingkat nasional berkaitan dengan koordinasi pengendalian inflasi.
Pertemuan ini diinisiasi oleh Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan dididukung oleh 542 Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. BACA JUGA:TPA Sukawinatan Terbakar, DLHK Kota Palembang: Diduga Akibat Cuaca Ekstrem
Bank Indonesia dan Pemerintah (Pusat dan Daerah) bekerja sama melalui TPIP dan TPID untuk menjaga agar harga-harga tetap stabil dan mencapai target inflasi nasional, meskipun sedang dihadapkan pada berbagai risiko inflasi dan tantangan terkait ketahanan pangan. *