Kematian Adik Bupati Muratara Menyulut Emosi Warga, Massa Bakar Rumah Pelaku, Begini Kronologis Lengkapnya

Rabu 06-09-2023,09:31 WIB
Reporter : Yati
Editor : Zen Bae

MURATARA, PALPOS.ID - Desa Belani, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan berada dalam suasana tegang yang dipicu oleh peristiwa tragis yang menimpa Abadi alias AB, adik dari Bupati Musi Rawas Utara (Muratara), Devi Suhartoni.

Kejadian ini terjadi pada Selasa malam, 5 September 2023, dan telah mengobarkan emosi serta ketidakpuasan dari keluarga korban dan warga setempat.

AB tewas dalam keadaan mengenaskan setelah mendapat serangan dari dua pria, Arwan dan Ariansyah, yang datang tak diundang ke rapat internal terkait Pemilihan Kepala Desa (Pilkades).

BACA JUGA:Kabupaten Muratara Satu-satunya Daerah Tertinggal di Provinsi Sumatera Selatan

Meskipun awalnya diusir, kedua pria tersebut kembali dan menyerang AB serta timnya dengan senjata tajam.

Dalam keadaan terluka parah dan kehilangan banyak darah, AB akhirnya meninggal setelah dilarikan ke Puskesmas Bingung Teluk sekitar pukul 21.00 WIB.

Kelurga dari AB, yang jelas tidak menerima keadaan ini, segera beraksi.

BACA JUGA:Terkait Sengketa Lahan Masyarakat dengan PT BSS, Begini Kata Bupati Muratara

Dalam apa yang tampak sebagai usaha balas dendam, rumah Arwan dan Ariansyah dibakar oleh massa yang marah. Upaya pencarian terhadap pelaku sendiri hingga kini belum membuahkan hasil.

Kapolres Muratara, AKBP Koko Arianto Warani, melalui Kasi Humas AKP Baruanto, memberikan pernyataan resmi.

"Kami belum mengetahui secara pasti kronologis kejadiannya. Namun, memang benar korban telah meninggal dan rumah pelaku telah dibakar oleh massa yang marah," ujar Koko Arianto Warani.

BACA JUGA:Berikan Keamanan Kepada Masyarakat, Polres Muratara Lakukan Patroli Malam

BACA JUGA:8 Terdakwa Korupsi Bawaslu Muratara Divonis Berbeda

Kepolisian setempat mengeluarkan imbauan untuk menahan diri dan tidak melakukan tindakan balas dendam yang bisa memperparah situasi.

"Kami meminta kerjasama dari keluarga korban untuk membantu menemukan pelaku. Kepada pelaku, kami juga himbau untuk menyerahkan diri," tambah Koko Arianto Warani.

Kategori :