Kawasaki W175 mengusung mesin 177 cc 4-tak, SOHC, karburator, berpendingin udara.
Mesin ini mampu memuntahkan tenaga maksimal 13 PS pada 7.500 rpm dan torsi 13,2 Nm pada 6.000 rpm.
Semuanya dikendalikan oleh transmisi manual 5-percepatan.
Berbanding terbalik, Yamaha XSR 155 ditenagai oleh mesin 155 cc, SOHC, 4-katup, 4-tak, dengan teknologi injeksi bahan bakar dan Variable Valve Actuation (VVA), serta pendingin cairan.
Mesin ini menghasilkan tenaga hingga 19,3 PS pada 10.000 rpm dan torsi 14,7 Nm pada 8.500 rpm, disalurkan melalui gearbox manual 6-percepatan.
Yamaha XSR 155 hadir dalam dua pilihan warna: Matte Silver Premium dan Matte Black Elegance, dengan harga OTR Jakarta Rp36.265.000.
Sementara Kawasaki W175 menawarkan lebih banyak variasi, termasuk versi normal, cafe, dan scrambler.
Pilihan warna juga lebih beragam, dengan harga yang lebih bersahabat, mulai dari Rp29,9 juta hingga Rp32,2 juta OTR Jakarta.
Kedua motor ini menawarkan sesuatu yang berbeda bagi pecinta sepeda motor bergaya retro.
Jika Anda adalah puris yang menginginkan sensasi otentik, Kawasaki W175 mungkin adalah pilihan yang lebih tepat.
Namun, jika Anda menginginkan kombinasi antara gaya retro dan performa modern, Yamaha XSR 155 bisa menjadi opsi yang menarik.
Tentu saja, keputusan akhir ada di tangan Anda.
Apakah Anda lebih memilih Kawasaki W175 yang lebih terlihat seperti sepeda motor naked ala Inggris, atau Yamaha XSR 155 yang memadukan sentuhan retro dengan performa modern?
Sekarang, keputusan ada di tangan Anda untuk menentukan siapa juaranya di ring retro ini. ***