KAYUAGUNG, PALPOS.ID - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengungkapkan manfaat pemasangan KB Pria.
Hal itu disampaikan Kepala Perwakilan BKKBN Sumsel, Mediheryanto kepada awak media saat melakukan peninjauan pelayanan di Puskesmas Celikah, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten OKI, Jum'at (29/9/2023).
"Manfaat KB Pria secara umum sama dengan yang lain. Mengatur serta merencanakan kehamilan dan kelahiran. Untuk KB Pria MOP (Metode Operasional Pria) khususnya, itu hanya ditujukan kepada keluarga yang tidak ingin menambah anak lagi," ujarnya.
Mengenai manfaat yang dirasakan, Mediheryanto menceritakan pengalaman suami seseorang yang MOP. Dirinya tidak bertanya kepada sang suami, namun kepada si istri.
"Bu, setelah bapak di MOP memakai KB Pria atau Vasektomi, kira-kira apa yang dirasakan? yang pertama menurutnya, dia kewalahan, suaminya mau terus," tuturnya.
Kemudian tambahnya, kalau biasa bangun jam 5, sekarang jam 4 atau paling lambat 4.30 WIB sudah bangun. Dimana hal tersebut tidak bisa diajak kompromi, makanya suaminya pengen terus. BACA JUGA:Tinjau Puskesmas Celikah, BKKBN Sumsel Ingatkan Keluarga untuk Merencanakan Kehamilan dan Kelahiran
"Walau pun umur sudah tua, tapi seperti masih muda saja. Biasanya jalan agak singkat sekarang agak lama. Kenapa bisa lama dan lebih cepat bangun ? karena sang suami yakin, orang yang sudah divasektomi istri tidak akan hamil lagi," imbuhnya.
Dikatakannya lagi, karena munculnya keyakinan, secara psikologis akan menambah atau menimbulkan keyakinan istrinya tidak akan hamil lagi tersebut.
Saat disinggung berapa persen kemungkinan istri tidak akan hamil kalau suami sudah divasektomi? Menurutnya, mau dikatakan 100 persen tidak mungkin, karena semuanya kehendak Yang Maha Kuasa. BACA JUGA:Bupati OKI Apresiasi Marga Danau Mampu Jaga Tradisi
"Paling tidak di bawah angka 10 persen kegagalannya. Ada beberapa kemungkinan dari vasektomi tahu-tahunya istri hamil. Penyebab utama, yang bersangkutan tidak disiplin. Disuruh 1 bulan pakai kontrasepsi lain dulu, namun tidak dipakai," terangnya.
Masih kata Mediheryanto, setelah divasektomi, kemungkinan ada sisa-sisa sperma yang sudah di luar atau siap meluncur. Ketika suami istri berhubungan maka jadi (istri hamil).
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BKKBN OKI, HM Lubis SKM MKes menerangkan, untuk KB Pria mereka menargetkan MOP. Namun, untuk pasiennya sedikit sulit diyakinkan. BACA JUGA:Iskandar SE Ajak Masyarakat Jadikan Marga Danau Tempat Selingku
"Kita ini agak sulit mencari sasaran, tetapi di daerah Lempuing itu orang-orang di sana mau. Dan untuk KB Pria di OKI dari tahun ke tahun kita targetkan mencari aseptor MOP," jelasnya.
Namun lanjutnya, terkadang belum tercapai target lantaran masyarakat tidak mau. Masyarakat masih belum teredukasi untuk melakukan KB pria ini. Sedangkan, MOW (Metode Operasi Wanita), tiap tahun melebihi target operasi.
Disinggung apakah masih banyak belum paham dengan KB Pria? menurutnya, bukan soal belum paham. KB laki-laki biasanya sampai tua masih masa subur, pikirannya itu lain. BACA JUGA:Iskandar SE Ngaji Bersama Gus Miftah, Peringati Maulid Nabi
"Mungkin memang perlu kita sosialisasikan secara maksimal. Guna meyakinkan bahwa KB Pria ini sebenarnya tidak mempengaruhi kegiatan kesehariannya kemudian dapat berproduksi juga," pungkasnya. Terpisah, Pimpinan Puskesmas Celikah, Susmiyati SKM MKes menuturkan, KB Pria di Kabupaten OKI, khususnya wilayah Celikah sudah ada sekitar 10 persen. Berbeda dengan KB wanita yang sudah banyak. "Untuk target KB Pria kita bertahap, karena masih mau memotivasi bapak-bapaknya. Mereka ini masih banyak yang tidak sanggup pelaksanaan KB Pria. Jadi tinggal pendekatan dan motivasi, mudah-mudahan ada penambahan,"tutupnya. (ian)