PALEMBANG, PALPOS.ID- Pemerintah Kota Palembang mengambil langkah tegas dalam menghadapi bahaya kabut asap dan perubahan iklim El Nino yang semakin memprihatinkan.
Salah satu keputusan utama yang diambil adalah penerbitan Surat Edaran Penyesuaian Belajar Dalam Jaringan (Daring).
Pj Walikota Palembang, Drs Ratu Dewa Msi mengatakan, keputusan ini didasarkan pada surat Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang dengan nomor 443/6272/DINKES/2023.
BACA JUGA:Banda Neira Surga Tersembunyi di Maluku Indonesia Timur
“Karena kabut asap makin pekat sehingga dikhawatirkan akan berdampak buruk pada Masyarakat khususnya anak-anak. Karena itu, kami mengubah jadwal belajar menjadi belajar daring,” paparnya.
Selain itu, sambung dia, setiap satuan pendidikan yang berada di bawah pengawasan Dinas Pendidikan Kota Palembang. Satuan Pendidikan juga diminta untuk mengawasi proses belajar daring.
“Untuk kegiatan di luar sekolah, termasuk olahraga, ekstrakurikuler, upacara, dan aktivitas lainnya, sementara waktu ditiadakan,” jelasnya.
BACA JUGA:Kemarau Panjang, 1.990 Masjid di Palembang Diimbau Gelar Solat Istisqo
Kebijakan ini, lanjut dia, akan berlaku mulai tanggal 1 Oktober 2023 dan akan tetap efektif hingga ada pemberitahuan lebih lanjut.
Ratu Dewa mengungkapkan, saat ini kabut asap telah mengalami kenaikan dan kondisi udara di Kota Palembang semakin kurang baik, hal ini tentu mendorong Pemerintah Kota Palembang untuk siaga satu.
"Pemkot akan secepatnya melakukan siaga pengamanan titik api di daerah ga,but khususnya pengaman di TPA Sukawinatan yang beberapa waktu lalu mengalami kebakaran," ujar Pj Walikota Palembang Ratu Dewa saat apel di Dinas Pemadam Kebakaran.
BACA JUGA:Gunung Sampah di TPA Sukawinatan Terbakar Lagi, Kembali Pakai Water Bombing
Ia meminta kepada semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD), TNI dan Polri agar dapat bekerjasama untuk mengatasi titik api yang ada di wilayah Kota Palembang.
"Maka dari itu saya secara langsung melihat kesiapan dari Dinas DPKPB, dibantu oleh PUPR, Perkimtan PDAM Tirta musi dan juga Dinas Kesehatan karena sudah ada di daerah tertentu yang mengalami kesulitan air," ucapnya.
Ia menegaskan agar Dinas Lingkungan Hidup dan kebersihan (DLHK) untuk selalu waspada dan terus memonitor pengawasan terutama saat patroli agar tidak ada warga yang masuk ke area terbakar guna me ghindari hal-hal yang tidak diinginkan.