Sejarah Multikultural Kalimantan Tengah dari Masa Pra-Kolonial hingga Masa Modern

Minggu 19-11-2023,15:06 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

KALIMANTAN TENGAH, PALPOS.ID - Sejarah Multikultural Kalimantan Tengah dari Masa Pra-Kolonial hingga Masa Modern.

Sebuah perjalanan melintasi sejarah Kalimantan Tengah membawa kita ke zaman pra-kolonial, memunculkan cerita menarik mengenai legenda suku Dayak. 

Menurut Panaturan Tetek Tatum, yang ditulis oleh Tjilik Riwut, Raja Bunu dianggap sebagai orang pertama yang menginjakkan kakinya di Kalimantan. 

Abad ke-14 melihat Maharaja Supayaryanata, gubernur Majapahit, memerintah di Kerajaan Negara Dipa (Amuntai) yang meluas dari Tanjung Silat hingga Tanjung Puting.

BACA JUGA:Eksplorasi Keindahan dan Kekayaan Katingan Provinsi Kalimantan Tengah

BACA JUGA:Tantangan Kemiskinan di Provinsi Kalimantan Tengah: Analisis Mendalam 4 Daerah Penduduk Miskin Terbanyak

Kisah kejayaan Kerajaan Negara Dipa dilanjutkan oleh Kerajaan Negara Daha, yang dipimpin oleh Miharaja Sari Babunangan Unro. 

Raden Sira Panji Kesuma, juga dikenal sebagai Uria Gadung, diutus untuk memegang kekuasaan di Tanah Dusun, atau Barito Raya, yang berpusat di JAAR – SANGGARWASI.

Sebelum abad ke-14, Kalimantan Tengah masih merupakan daerah murni tanpa pendatang dari wilayah lain. Alat transportasi utama saat itu adalah perahu. 

Namun, pada tahun 1350, agama Hindu mulai memasuki daerah Kotawaringin dan pada tahun 1365, Kerajaan Hindu diambil alih oleh Majapahit. 

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah di Provinsi Kalimantan Tengah: Terwujudnya Kabupaten Kotawaringin Utara

BACA JUGA:Rencana Pendirian Ibukota Negara (IKN) di Pulau Kalimantan dan Pemekaran Provinsi Kalimantan Tengah

Beberapa kepala suku diangkat menjadi Menteri Kerajaan, memperkuat pengaruh Hindu di wilayah tersebut.

Pada tahun 1520, Kesultanan Demak menguasai pantai selatan Kalimantan, dan agama Islam mulai berkembang di Kotawaringin.

Kesultanan Banjar mendirikan Kerajaan Kotawaringin pada tahun 1615, mencakup daerah pantai Kalimantan Tengah seperti Sampit, Mendawai, dan Pembuang. 

Kategori :