KALIMANTAN UTARA, PALPOS.ID - Mengungkap Sejarah Negeri-Negeri di Kalimantan: Dari Mandala Berau Hingga Terbentuknya Kalimantan Utara.
Pada bagian utara pulau Kalimantan kisah sejarahnya memberikan gambaran yang kaya dan kompleks, melibatkan perubahan kekuasaan, klaim wilayah, serta transformasi politik yang mendalam.
Dalam lintasan waktu yang panjang, daerah ini mencakup Sarawak, Sabah, dan Brunei, yang menjadi bagian dari wilayah mandala negara Berau, yang dikenal sebagai Nagri Marancang.
Nagri Marancang: Basis Mandala Berau
Sejak era Hindu hingga sebelum Kesultanan Bulungan terbentuk, utara pulau Kalimantan, termasuk wilayah provinsi Kalimantan Utara sekarang, adalah wilayah mandala negara Berau yang disebut Nagri Marancang.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Kalimantan Utara: Melangkah ke Masa Depan Lebih Luas
BACA JUGA:Provinsi Kalimantan Utara: Sebuah Perjalanan Menuju Kemajuan
Namun, seiring waktu, sebagian utara Nagri Marancang terlepas dan diklaim oleh Brunei, kemudian diberikan kepada Kesultanan Sulu.
Suku Suluk mulai menetap di wilayah tersebut, sementara Inggris menguasai sebelah utara dan Belanda menguasai sebelah selatan, membentuk dasar provinsi Kaltara saat ini.
Kesultanan Bulungan dan Kesultanan Banjar: Keterkaitan Sejarah
Wilayah yang kini menjadi provinsi Kalimantan Utara adalah bekas wilayah Kesultanan Bulungan, yang secara historis terhubung dengan Kesultanan Sulu.
Kesultanan Bulungan sendiri merupakan perluasan pengaruh Kesultanan Sulu, tetapi sejak zaman Kesultanan Banjar yang dikenal sebagai Kerajaan Negara Dipa, Bulungan termasuk sebagai salah satu vazal atau negara bagian dalam mandala Kesultanan Banjar.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Kalimantan Utara: Melangkah ke Masa Depan yang Lebih Luas
Hingga tahun 1850, Bulungan diklaim sebagai negeri bawahan Kesultanan Sulu, tetapi kemudian menjadi bagian dari Hindia Belanda pada tahun 1853, atau kembali menjadi bagian dari Berau.