3. Tarian Tradisional: Kencet Ledo dan Jepen yang Mempesona
Dari dunia tarian tradisional, Kalimantan Utara menyuguhkan Kencet Ledo dan Jepen. Tari Kencet Ledo, berasal dari suku Dayak Kenyah, menggambarkan kelembutan seorang gadis seperti angin yang mengayunkan padi.
Sementara Tari Jepen, dengan nuansa Islami, disertai musik rebana dan gerakan kaki yang mendominasi, menciptakan pesona tersendiri.
Tarian ini bukan hanya populer di Kalimantan Utara tetapi juga merambah ke negara tetangga seperti Filipina, Brunei Darussalam, dan Malaysia.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Kalimantan Utara: Melangkah ke Masa Depan Lebih Luas
BACA JUGA:Provinsi Kalimantan Utara: Sebuah Perjalanan Menuju Kemajuan
4. Senjata Tradisional: Mandau, Pusaka yang Keramat
Mandau, senjata tradisional suku Dayak, menjadi simbol keberanian dan kehormatan. Diturunkan secara turun temurun, Mandau dianggap keramat dan memiliki makna mendalam dalam budaya Kalimantan Utara.
5. Suku Bangsa Kalimantan Utara: Menyatu dalam Keanekaragaman
Dengan sepertiga penduduknya berasal dari Suku Jawa, Kalimantan Utara menunjukkan keberagaman dengan penduduk asal Sulawesi Selatan, Suku Banjar, Suku Bulungan, Suku Dayak, Suku Tidung, dan Suku Kutai. Keanekaragaman ini menjadi kekuatan dan keunikan provinsi ini.
6. Bahasa yang Dipakai: Bahasa Indonesia, Bahasa Tidung, dan Bahasa Dayak
Keanekaragaman budaya juga tercermin dalam bahasa yang digunakan, dengan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dan Bahasa Tidung serta Bahasa Dayak sebagai bahasa lokal yang tetap hidup.
7. Alat Musik Tradisional: Babun dan Gambang, Harmoni Bunyi yang Memukau
Alat musik tradisional seperti Babun, berbentuk bulat dari kayu dan dilapisi kulit kambing, serta Gambang, dengan 18 bilah bamboo yang dipukul, menambah kekayaan seni musik Kalimantan Utara.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Kalimantan Utara: Melangkah ke Masa Depan yang Lebih Luas